Pantai Gigi Taring

Perjalanan Sueto Kali ini memang terkesan penjelajah jalanan pulau Jawa kali ini perjalanan dilakukan Januari 2011 pada awalnya anak2 Sueto ingin mengadakan touring ke pantai gigi taring di daerah gunung kidul Wonosari tetapi sebelumnya Saya sendiri dan seorang teman kampus saya bernama Rian mengajak berkendara ke Lampung eh Hanya untuk menemui sang pujaan hati…so….saya ingat sayakan ada keperluan di Jakarta jadi gimana kalau sekalian saja…Hmmm setelah saya pikir dan bertekad pengalaman saya menjelajah P.Jawa sebelumnya berangkatlah kami yang hanya berdua…

Piston PZ00 yang Celaka

Sebelumnya saya berfikir kalau saya naik sepeda sendiri mah lebih enak tapi karena si PZoo lagi direparasi gara overlimit power eh sekalian cari piston di daerah barat soalnya waktu itu stok SBY dan sekitarnya lagi habis sudah kosong 3bulan jadinya ya harus boncengan naik MInervanya 150VXnya si Rian….Berangkat dari Surabaya jam 8 kurang saat malam dah…prepare2…apa yang bisa dibawa yah dibawa sepenuhnya dunks..Siap langsung berangkat!

Yang Punya MInerva

LikaLiku Perjalanan

Jalur merah berangkat-Jalur biru pulang

Perjalanan Kami mulai dari Surabaya kami memlih jalur lewat gresik berhubung jok belakang minerva tidak ergonomis pantat saya sudah mulai kepanasan padahal baru nyampe gresik diteruskan menuju Lamongan melewati Babat kemudian kami memilih jalan alternatif menuju Semarang langsung lewat Bojonegoro…werrr sekiranya nyampe Bojonegoro kota kami istirahat sebentar di alfamaret…minum2 sejenak berangkat lagi udah jam 10an mungkin terus berjalanan sedikit mau ke Cepu eh ditengah-tengah sekitar jam11an rantai motor minerva putus!jlarr apa yang kami lakukan?berdasarkan riset kami mencoba cek peralatan bengkel yang kami bawa  ternyata ada yang kurang!wadah (males bawa karena wes berat bawaannya)clingak-clinguk eh didepn ada bengkel tutup mungkin bisa kita dobrak!………….Akhirnya kami menghampiri rumah sebelahnya yang nyala wong ternyata mekanik bengkelnya ada dirumah itu…setelah konsultasi dan membetulkan motor ternyata ada masalah yang kami  bertiga tidak bisa menyelesaikan!karena kunci bengkel tidak dibawa mekaniknya jadi bengkel tidak bisa dibuka(perasaan kami terbakar)kemudian setelah berfikir sejenak………………………………………………brum…brum2 eh ada teman si montir yang menyambangi rumahnya ternyata rantai motornya kepanjangan dan alhasil ide cemerlang pun muncul kami kawin silangkan rantainya saja!Masslah Di Cepu terselesaikan….Kami berangkat lagi menyusuri jalanan Cepu yang aduhai dan bermakadam ria…

Bengawan Blora

Kemudian kami menjalani malam yang panjang dan kian larut semakin malam semakin makadam juga jalanan ini terus sampai memasuki Kabupaten Blora semakin berliku-liku juga jalan ini….Dengan berbagai keistimewaannya Blora mempunyai rupa-rupa :

  • Makanan khas Blora adalah: Sate kambing /sate ayam khas blora, lontong tahu, limun kawis, serabi,es cau,keripik tempe garing abiz khas Blora dan moho. Di Blora juga ada makanan khas yang hanya ada pada kawasan hutan Jati yakni ungker ( sejenis kepompong ).
  • Kesenian khas Blora adalah: Barongan, dan Tayub.
  • Tokoh terkenal asal Kabupaten Blora adalah: Pramoedya Ananta ToerAli MoertopoMukti AliLB MoerdaniAryo Penangsang dan Samin Surosentiko serta Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo( lahir dan besar di Cepu Kab.Blora ).
  • Tempat pariwisata di Kabupaten Blora: Goa Terawang, Waduk tempuran, Wisata Kereta Lokomotif lewat hutan jati.
  • Tanaman hias merupakan bisnis yang menjanjikan di Blora.
  • Sentra kerajinan kayu jati berada di Jepon yang terletak 7 km dari Blora arah ke Cepu.

Dengan mengandalkan GPS akhirnya kami lepas juga dari kesuraman malam Blora menuju kota Purwodadi kabupaten Grobogan saat memasuki kota ini jalan-jalan di sekitar kota tampak sangat tidak terawat menuju simpang lima alun2 kota Purwodadi kami sempat berputar-putar kota tanpa arah takjub ternyata ada kota yang tidak terawat(hanya sebagai kota lintasan (Semarang-Surabaya)tapi meskipun begitu kota ini pasti juga mempunyai sisi positif yang bisa dikunjungi seperti :

Bledug Kuwu

Di Kabupaten Grobogan berlokasi gejala alam langka berupa kawah lumpur (bledug) yang dinamakan Bledug Kuwu (karena berlokasi di Kuwu). Kawah ini secara berkala (selang 2-3 menit) melepaskan lumpur mineral dalam bentuk letupan besar (setinggi hingga 2m). Oleh penduduk setempat lumpur ini dimanfaatkan mineralnya untuk pembuatan konsentrat garam yang disebut bleng (IPA:/blɚŋ/) dan dipakai, misalnya, dalam pembuatan kerupuk karak.

Api Abadi di Mrapen

Di sisi barat wilayah kabupaten ini juga ditemukan sumur api abadi Mrapen, yang menyemburkan api tanpa henti. Umat Buddha selalu mengambil api ini untuk menyalakan obor yang dibawa dalam parade menyambut perayaan Waisak.

Makam KI Ageng Soloh saya tidur

Di sebelah timur kota Purwodadi terletak makam salah satu tokoh pendiri dinasti Mataram Islam, Ki Ageng Selo. Namanya disebut-sebut dalam Babad Tanah Jawi sebagai pendampingKi Ageng Pemanahan, nenek moyang dari kerabat kraton Jawa masa kini.

Setelah melewati purwodadi kami beristirahat sejenak saat subuh di pom bensin daerah Semarang yaitu Gubug.. setelah beristirahat mau berangkat delalah,ndadakno, suddenly lahkok kunci kontaknya patah saat buka tangki mau isi bensin!akhirnya kamipun menunggu pagi untuk mencari tukang kunci…zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz….tidur dulu sampe jam9 eh Rian datang bawa tukang kunci…kagetnya tanpa kontak tukang kunci bisa menghidupkan tuh motor..?jadi rawan dicuri saja si Minerva ini kalau PZ00 mah susahnya setengah mati klu kontakny  ilang menghidupkanya…Setelah tukang kunci buat kunci serep kami langsung cabut ke Semarang!

Di Semarang ini lo ada yang bencekno!kebetulan waktu itu saya yang nyetir……Memasuki kota Semarang yang padet dan panas kami pun berjalanan pelan menyusuri kota lemah gemulai melewati bersimpang-simpang jalur di Semarang yang rumit akhirnya kami pun terus menuju barat keluar kote Semarang dan ternyata sebelum keluar kota……………………………………………Priiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiitttttttttttttttttt!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!Terus ada tangan menyenggol tanganku terus setelah aku putar balik seseorang memanggilku “mas-mas”ikut saya putar balik ke pos jaga yuk!Haish ternyata Polantas menyenggol saya dan pasti saya ditilang!!!padahal saya tak merasa melanggar dan tak tahu salah saya apa…Sebenarnya mau tancap gas saja nah liat si polantas pakai VIXI-on yo kekejar ini Minerva Standar abis!seandainya pakai Pz00 sudah kabur saya dari tadi dan Rian pun menoleh tersengal-sengal(bisa anda bayangkan)……….Kok rame nih pos jaga ternyata banyak orang ketilang juga setelah saya dan rian amati sejenak ternyata yang kenk tilang pade orang luar kota semua…..Wah berarti ada main nih para Polantas Semarang…Kebetulan sejak peraturan pelanggaran tarifnya naik kesempatan nih para Polantas mendeda seenaknya..Saya kena tilang 100ribu werrr…(makani Polisi)padahal kami belum mau banding eh sudah disodori surat damai dengan bayar100ribu tanpa sidang…memang politikus sejati para polantas ini..WEs dari pada g selese-selese urusannya langsungae cabut ke Jakarta..

Perjalanan yang kami lewati seperti Batang, Pekalongan, Tegal…Serasa Semakin lama dan lambat karena udara semakin panas….Ceck kabupaten Batang yo isinya batang tok ternyata g juga ha2..ternyata Kabupaten Batang, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Batang. Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Kendal di timur, Kabupaten Banjarnegara di selatan, serta Kota Pekalongan danKabupaten Pekalongan di barat.

Kabupaten Batang dapat dibagi dalam 3 periodisasi sejarah. Berdiri sebagai Kabupaten sejak awal abad 17 dan bertahan sampai dengan 31 Desember 1935. Per 1 Januari 1936, Batang secara resmi digabungkan kedalam Pemerintahan Kabupaten Pekalongan.

Tahun 1946, mulai ada gagasan untuk menuntut kembalinya status Kabupaten Batang. Ide pertama lahir dari Mohari yang disalurkan melalui sidang KNI Daerah dibawah pimpinan H.Ridwan. Sidang bertempat di gedung bekas rumah Contrder Belanda (Komres Kepolisian 922).

Tahun 1952, terbentuk sebuah Panitia yang menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat Batang. Panitia ini dinamakan Panitia Pengembalian Kabupaten Batang, yang bertugas menjalankan amanat masyarakat Batang.

Dalam kepanitiaan ini duduk dari kalangan badan legislatif serta pemuka masyarakat yang berpengaruh saat itu. Susunan panitianya terdiri atas RM Mandojo Dewono (Direktur SGB Batang) sebagai Ketua, R. Abutalkah dan R. Soedijono (anggota DPRDS Kabupaten Pekalongan) sebagai Wakil Ketua. Panitia juga dilengkapi dengan dua anggota yaitu R. Soenarjo (anggota DPRDS yang juga Kepala Desa Kauman) dan Rachmat (anggota DPRDS).

Tahun 1953, Panitia menyampaikan Surat Permohonan terbentuknya kembali status Kabupaten Batang lengkap satu berkas, yang langsung diterima oleh Presiden Soekarno pada saat mengadakan peninjauan daerah dan menuju ke Semarang dengan jawaban akan diperhatikan.

Tahun 1955, Panitia mengutus delegasi ke pemerintah pusat, yang terdiri atas RM Mandojo Dewono, R.Abutalkah, dan Sutarto (dari DPRDS).

Tahun 1957, dikirim dua delegasi lagi. Delegasi I, terdiri atas M. Anwar Nasution (wakil ketua DPRDS), R.Abutalkah, dan Rachmat (Ketua DPRD Peralihan). Sedangkan delegasi II dipercayakan kepada Rachmat (Kepala Daerah Kabupaten Pekalongan), R.Abutalkah, serta M.Anwar Nasution.

Tahun 1962, mengirimkan utusan sekali. Utusan tersebut dipercayakan kepada M. Soenarjo (anggota DPRD Kabupaten Pekalongan dan juga Wedana Batang) sebagai ketua, sebagai pelapor ditetapkan Soedibjo (anggota DPRD), serta dibantu oleh anggota yaitu H. Abdullah Maksoem dan R. Abutalkah.

Tahun 1964, dikirim empat delegasi. Delegasi I, ketuanya dipercayakan R. Abutalkah, sedang pelapor adalah Achmad Rochaby (anggota DPRD). Delegasi ini dilengkapi lima orang anggota DPRD Kabupaten Pekalongan, yaitu Rachmat, R. Moechjidi, Ratam Moehardjo, Soedibjo, dan M. Soenarjo.

Delegasi II, susunan keanggotaannya sama dengan Delegasi I tersebut, sebelum menyampaikan tuntutan rakyat Batang seperti pada delegasi-delegasi terdahulu, yaitu kepada Menteri Dalam Negeri di Jakarta diawali penyampaian tuntutan tersebut kepada Gubernur Kepala Daerah Propinsi Jawa Tengah di Semarang.

Delegasi III, yang juga susunan keanggotaannya sama dengan Delegasi I dan II kembali mengambil langkah menyampaikan tuntutan rakyat Batang langsung kepada Mendagri. Sedang Delegasi IV mengalami perubahan susunan keanggotaan. Dalam delegasi ini sebagai ketua R. Abutalkah, sebagai wakil ketua Rachmat, sedangkan sebagai pelapor adalah Ratam Moehardjo, Ahmad Rochaby sebagai sekretaris I, R. Moechjidi sebagai sekretaris II serta dilengkapi anggota yaitu Soedibjo dan M. Soenarjo.

Tahun 1965, diutus delegasi terakhir. Sebagai ketua R. Abutalkah, wakil ketua Rachmat, sekretaris I Achmad Rochaby, sekretaris II R. Moechjidi, pelapor Ratam Moehardjo serta dilengkapi dua orang anggota yaitu M. Soenarjo dan Soedibjo. Delegasi terakhir atau kesepuluh itu, memperoleh kesempatan untuk menyaksikan sidang paripurna DPR GR dalam acara persetujuan dewan atas Rancangan Undang-undang tentang Pembentukan Pemerintah Kabupaten Batang menjadi Undang-undang.

Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Batang terbentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 9 Tahun 1965, yang dimuat dalam Lembaran Negara Nomor 52, tanggal 14 Juni 1965 dan Instruksi Menteri Dalam Negeri RI Nomor 20 Tahun 1965, tanggal 14 Juli 1965.

Tanggal 8 April 1966, bertepatan hari Jumat Kliwon, yaitu hari yang dianggap penuh berkah bagi masyarakat tradisional Batang, dengan mengambil tempat di bekas Kanjengan Batang lama (rumah dinas yang sekaligus kantor para Bupati Batang lama) dilaksanakan peresmian pembentukan Daerah Tingkat II Batang.

Upacara yang berlangsung khidmat dari jam 08.00 s/d 11.00 itu, ditandai antara lain dengan Pernyataan Pembentukan Kabupaten Batang oleh Gubernur Kepala Daerah Propinsi Jawa Tengah Brigjend (Tit) KKO-AL Mochtar, pelantikan R. Sadi Poerwopranoto sebagai Pejabat Bupati Kepala Daerah Batang, serah terima wewenang wilayah dari Bupati KDH Pekalongan kepada Pejabat Bupati KDH Batang, serta sambutan dari Gubernur Kepala Daerah Jawa Tengah.

Terdapat banyak industri tekstil di wilayah Kabupaten Batang, dari skala rumah tangga sampai industri berorientasi ekspor, antara lain PT Primatex dan PT Saritex. Wilayah Kabupaten Batang sangat strategis dari sisi ekonomi, karena dilewati oleh jalur perdagangan nasional, jalan pantura. Wilayahnya yang memiliki garis pantai yang terhitung panjang berpotensi untuk dikembangkan menjadi pelabuhan perikanan maupun pelabuhan kargo untuk barang-barang hasil produksi industri setempat.

Rencana Pemerintah Pusat untuk membangun jaringan transmisi gas bumi dari Cirebon, Jawa Barat ke Gresik, Jawa Timur memiliki potensi tumbuhnya industri besar disepanjang jalur pipa gas tersebut. Pasokan listrik di wilayah Batang juga dapat diandalkan, karena dilewati oleh jaringan SUTET milik PT PLN (persero). Di beberapa wilayah juga memiliki potensi energi hidro yang dapat dikembangkan menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH).

Potensi di Batang dipengaruhi wilayah Batang yang sangat luas, dengan sejarah bencana geologi yang hampir tidak ada, ditunjang sumber daya manusia yang melimpah akan menguntungkan bagi investor yang hendak membangun industri di wilayah ini.

Sampai Sore kami baru sampai Cirebon nah sampai di Cirebon ini kita prepare lagi terus benerin kopling yang longgar sama suspensi ini motor sudah mulai bocor kayaknya cek alat2 bengkel lagi….Magribpan sejenak di Cirebon Habis gitu langsung cabut lewat Majalengka terus Subang mualem banget kami  lewat jalur alternatif Sumedang-Subang-Purwakarta-Karawang..Waktu perjalanan di Subang perasaan nih motor sudah jalan diatas 90km lebih tapi untuk menempuh jarak 30km butuh waktu hampir 2 jam lama banget ya..padahal jalannya mulus apa motornya yg kecapekan aku cocokin ke GPS seh emang cmn lari 75km++ berapa gitu..ealah..kemudian kami tergeletak di Purwakarta di salah satu pom bensin waktu malam sampe subuh untungnya barang2 yang kami geletakin g ilang…wuh..

Eston Haucek

Akhirnya kami teruskan menuju Karawang sudah mulai pagi masuk Bekasi ya ampyun macet banget sampai ke daerah Rawamangun salah satu anggota Sueto yang mengadu nasib di Bea Cukai JKT yaitu Eston..nyampe kos Eston Istirahat dan merenggangkan badan dulu…sambil menyelesaikan urusanku di JKT(berharap moga g ketilang lagi saat aku yang nyetir)Eh malah ketilang lagi di putar balik jalan depan Bea Cukai biasanya g ada penjaga ini kok rame eh ternyata karena ada upacara jadi banyak polisi sial lagi, sial lagi….Sore baru persiapan menujung Serang!Setelah salam rindu mbek Eston kamipun berangkat ke Serang menerobos sore macetnya orang kantor pulang JKT!Hampir 3 jam kita nyampe Tangerang melewati lika-liku ibu kota JKT……trobos2…trobos…masuk gang sempit sikat2…ngluyur dan brumm2…..melesatlah keluar Tangerang….Jalanan jadi agak lengang saat menuju Cilegon…Baru mulai dari sni saya terkatung katung dan berpisah sama si Rian yang terus ke Lampung padahal mau nganter Rian sampe JKT aja biar pulang ke SBY nah!maloag sampe Merak nganternya…gara2 anaknya g amu tersesat di JKT..Akhirnya saya berfikir kalau ada anggota Sueto yang punya rumah di Serang namanya bang Chiko…

saya calling deh di alun2 Serang  menunggu bang Chiko jemput kulo..Bang Chiko dateng foto bertiga terus habis gitu melepas Rian deh cepet2 ke Lampung(Soalnya besoknya pelabuhan delay all ada kapal terbakar untung Rian tepat waktu)….Cerita beranjut ke Perjalanan sekitar Kabupaten Banten deh di part berikutnya…