Tag Archive: Banyuwangi



HI Suetoclub!Sebelumnya kami mengucapkan mohon maaf lahir dan batin. Lebaran kali ini mau kemana ya?Kalau gak unjung-unjung ya liburan ketempat wisata terdekat saja.

Karena akhir puasa di 2019 ini cuacanya terang benderang dan langit pun membiru mengundang kami tuk mengabadikan pesonaNya.

Awalnya bermula dengan berkunjung kesawah belakang rumah di desa kedung pare setiap pagi ku menikmati embun itu dan setiap sore Kunimakti berkas-berkas cahaya jingga menutup hari hingga malam tiba dan saat itu hujan tak pernah datang.

Esoknya kan lebih elok karena langitpun membiru tanda cuaca bersahabat kepadakami hari itu. Perjalanan dimulai dan kami ternyata kembali ke Bukit Gandrung Tanggulasi yang sebelumnya di 2 tahun lalu kami pernah kesana. Tak akhyal nostalgia itu un terlanjut.  Tapi kali ini kami tidak akan melewatkan momen terbaik pada hari ini.

 

 

Untuk info mengenai Tiket masuk terbaru :

1. Parkir Rp 2000,-

2. Masuk ke taman Rp 6000,-

3. Toilet Seikhlasnya

4. Ngopi dll masih standar murah

Saat itu Ngopi Pagi menjadi sebuah kewajiban untuk menemani suasana pagi kami bercerita dengan suasana dan mendengar hiruk pikuk para pedagang warung yang baru buka dan merasakan udara segar khas pegunungan. dan Alhamdulillah masih banyak jajan lebaran di warung yang ternyata gratis anggap saja yang datang ke warung adalah mertamu.

Sembari menunggu kru kami yang masih tertidur dan tidak bisa bangun pagi..hahah kami dokumentasi saja menikmati setiap sudut detail keindahan dan mengabadikannya dalam sebuah frame.

Setelah fajar mulai meninggi kami pun menuju tempat selanjutnya dan momen indah itu masih megikuti kami melewati jalanan pegunungan. Sumber biru adalah tujuan kami berikutnya.

Eloknya jalan pegunungan yang naik turun seperti sebuah perjalanan cinta mengantarkan kami ke destinasi kedua dari kisah kami di hari itu. Sesampainya di parkiran kami berjalan menyusuri jalan setapak yang sudah di bangun rapi oleh penduduk sekitar dengan warung dikanan kiri. Memang tempat ini adalah salah satu tempat yang cozy untuk ngopi bareng bersama keluarga agar lebih mendekat dengan alam ditemani gemericik aliran air yang akan membasahi kaki-kakimu dan menyegarkan pikiranmu untuk hidup yang lebih berkualitas gaess.

Harga di warung-warungnya pun masih sangat bersahabat dan bisa diantar di tempat kalian bercengkrama bersama keluarga.

info : Tiket masuk Rp 10.000,- termasuk parkir motor  (ada pembatasan pengunjung jadi kalau terlalu ramai wisatawan mungkin akan menunggu sehingga kualitas liburan benar-benar terjaga)

Saat itulah kami sampai lupa akan sinyal yang sulit terlupakan saat di keramaian kota bahwa seharusnya kami menghubungi kru kami yang malas bangun. Akhirnya kami menyambung sinyal itu lagi keluar dari ketenangan dan bergabung dengan kru kami yang lain mencari ketenangan baru dilain tempat lagi.

Sebenarnya Hati ingin menuju AIr Terjun Tretes tapi mengapa hari tak membolehkan langkah kami sehingga Aliran Sungai Desa Jarak di kaki gunung Anjasmoro menjadi pilihan berikutnya.

Airnya yang bening dan dingin tidak tercemar oleh sentuhan menjadi tujuan utama kami untuk membasuh muka dengan air murni di padu dengan suasana khas pegunungan yang tenang.

Tak Lupa Bersyukur Indahnya alam bumi pertiwi di Jombang ini. Kami abadikan dalam sebuah video cinematic dibawah ini dan terimakasih telah berkunjung dan menikmati keindahan bersama kami.

Bila ada salah kata Kami Mohon Maaf Lahir Bati ya Gaess.


sunrise

Hi Salam wildlife!Menyambut Awal 2019 Kali ini Suetoclub mau mengajak kalian keliling-keliling Jateng saja deh..Perjalanan kali ini bermula dari libur panjang setelah tahun baru..Berangkat Pagi Hari dari Surabaya lansgung menuju penginapan di Jogja Estimasi Perjalanan Sekitar 6jam via Caruban-Ngawi-Sragen-Solo-Klaten-Jogja

peta 1

Perjalanan Sempat Terganggu karena hujan deras di sekitar daerah Sragen dan Solo..Tujuan utama hari itu memang bersantai di Jogja dulu baru besok Paginya kita explore lagi.

Sampai Jogja sempat keliling tugu sebentar..ramainya untung gak hujan..terus kembali ke penginaan

Tarif penginapan per malam di ATtaya sekitar 150ribuan.

Paginya kita langsung bersiap menuju Magelang-Ketep Pass-Kopeng-Rawa Pening-Magelang. Pakai Pulsar dari Sby ngisi 115ribu pertalite baru ngisi lagi waktu sampe Magelang.

peta 2

Perjalanan dari Magelang ke ketep pass memakan waktu sekitaran 1jam lebih sih..tergantung lalu lintas..Pagi itu memang mendung adi kami gak yakin waktu sampai ketep pass keadaan jadi cerah. Jalan ke ketep pass mulus tapi terus menanjak kalau dari arah Magelang.

Pas sampe ketep pass cuaca cerah tapi mendung sehingga agak menutupi view utama di ketep pass yaitu gunung merapi dan merapi yang berdampingan mirip sumbing-sindoro kalau dilihat dari Temanggung

Tiket masuk 2 orang separkir Rp 22000,- saja

Oh iya ada home theaternya (tarifnya beda lagi untuk masuk ke home theatre) menceritakan tentang sejarah volcano gunung merapi. Untuk infonya bias dibaca disini ya gaess : https://www.maioloo.com/tempat-wisata/jawa-tengah/ketep-pass-magelang/

Kemudian dari ketep pass kita menuju tempat wisata keluarga dan outbond Kopeng karena waktu kami belum sempat masuk sih tapi mungkin informasi ke link ini bias membantu : https://www.jejakpiknik.com/taman-wisata-kopeng/

Karena saat itu cuacanya rawan hujan maka kami segerakan saja dari kopeng menuju rawa pening via ambarawa. Sekitar perjalanan 1jam kurang kami sampai ke tempat wisata rawa pening tapi ternyata saat itu masih dalam masa pemugaran menjadi wisata baru jadi kami masuk hanya bayar parkir saja sih Rp 2000,-

peta 3

Setelah puas duduk santai disekitar danau rawa pening kami pun kembali ke Magelang karena cuacanya semakin tidak bersahabat. Menuju Hotel Borobudur Magelang dapat dari traveloka sih lumayan ternyat potongan 100ribu lebih..dari harga asli 270 ribu dapat AC lagi..

peta 4

Setelah Hujan reda kami malamnya bersantai di alun-alun Magelang tampak gunung sumbing dari kejauhan dan saat itu enaknya sambil menikmati tempe medoan yang ada diangkringan dan kopi hangat..hmm rindu sekali cuaca sendu saat itu.

peta 5

Paginya Kami berangkat Menuju wisata posong ke Temanggung sekalian sejalan karena tujuan utama kami ke Dieng jadi ya sekali jalan gitu maksudnya..WIsata posong ini pintu masuknya di seberang jalan pintu pendakian sumbing. Mengarah ke lereng gunung Sindoro

Masuknya sih dari depan cuman Rp10.000,-/motor, parkir Rp2000,- Tapi Nanti masuk lagi ke taman wisata posong yang diatas bayar lagi Rp10.000,-/orang.

Dari tiket pembayaran pertama panjang tanjakan sampe ketempat wisata sekitar 3km an ya kalau mau coba jalan kaki sih boleh tap bus mini saja bisa naik kok..hehe. Jalannya kecil sih tapi ngeri kalau kebetulan sisipan 2 mobil pas tanjakan terakhir..hihihi

Berikut Linknya : https://wisatadunia.net/wisata-alam-posong-temanggung/

Link https://camerawisata.com/embung-kledung-temanggung/

Tapi kalau malem kayaknya bagus tapi ya gitu super dingin ketinggiannya di 1700mdpl..sayang kami saat itu hujan melanda hanya ada beberapa momen yang pas untuk berfoto. Karena memangniatnya setelah ke Posong memang ke embung Kledung tapi apalah daya kami terdampar di basecamp pendakian ke sindoro karena saat itu hujan sangat lebat…hehe dari sore sampai malem hujan deres bro..Hujan baru reda sehabis isya’..

Perjalanan kami teruskan ke kota wonosobo sambil kami menunggu di alun-alun kota menunggu rekan kami yang jauh-jauh dari Jepara demi mengejar golden sunrise di Sikunir.

peta 6

Setelah Kumpul ketemu rekan kami Mau langsung Ke Desa Sembungan eh Hujan lagi akhirnya kami ngopi dulu di Pojok Kota..Sekitar jam 12 kami baru berangkat dari Wonosobo..Saat memasuki kawasan dieng eh ternyata hujan dan berkabut tebal mau gak mau kami tembus karena kami yakin dari atas pasti terang ya beneran terang dari atas tapi dingiiiiin banget bro..

Malemnya itu masuk desa Sembungan kenak tarif Rp10.000/orang, Parkir Rp 2000/motor

Yak arena memang benar-benar kedinginan dan masih sekitar  jam 1an lebih kami membakar diri..Eh menghangatkan diri di warung saja sampai menunggu waktu mendaki sekitar jam 4 Pagi.

Waktu yang dibutuhkan mendaki dari parkiran menuju Puncak hanya sekitar 45 menit gak sampe satu jam lah pokoknya..Berharap ada keajaiban karenan pagi itu mendung, kabut dan gerimis menyerta..

Tapi Alhamdulillah waktu sampe atas ternyata benar keajaiban terjadi dan Golden Sunrise Sikunir menunjukkan pesonaNya..

https://travel.detik.com/dtravelers_stories/u-2483349/selamat-datang-di-sembungan-desa-tertinggi-di-pulau-jawa

Setelah puas menikmati indahnya golden sunrise sikunir kita pun kembali ke ranu sembungan..untuk mendirikan tenda dan ngopi sejenak. Subhanallah, memang benar-benar indah pemandangan desa Sembungan ini. Kemudian kita turun ke kota Wosobo rencan kembali ke Jogja saat itu juga jalurnya via Wonosobo-purworejo-Muntilan-Sleman-Jogja. Perjalanan Kita Tempuh sekitar 2.5 jam..Sampai di Jogja malah hujan deras kemudian makan malam sebentar langsung menuju klaten untuk singgah disalah satu rekan kami.

http://travel.tribunnews.com/2016/11/21/desa-sembungan-dieng-inilah-10-fakta-permukiman-tertinggi-di-pulau-jawa-yang-tak-banyak-diketahui

Kebetulan desa teman kami dekat tebing breksi tapi hari itu kami tidak sempat mampir tapi kalau misale pembaca mau mampir coba masuk ke link ini https://tempatwisatakeluarga.com/tempat-wisata-di-klaten/

peta 7

Sorenya perjalanan kami lanjutkan  dari Klaten ke Jombang via tawangmangu saja karena cuaca saat itu mendukung untuk melewati kawasan pegunungan. Kalau anda penasaran coba mampir kesini saja https://mytrip123.com/tempat-wisata-di-tawangmangu/

peta 8

peta

Malamnya kami sampai Jombang Alhamdulillah sampai. Besok sorenya baru pulang ke Surabaya

peta 10

Sekian Cerita kami jangan lupa terus explore keindahan Indonesia ya gaes..

Berikut Videonya :

Touring Keliling Jawa Tengah di Awal Tahun 2019


Perjalanan ke Hidden Paradise Ujung Pulau Jawa Bilik Beach by Suetoclub

Hi Salam Wildlife!Gaess Cerita Perjalan ini Dimulai Sebelum Bulan Puasa. Maklum baru bisa posting sekarang hehe..Rencana awal sih liburannya memang bukan kesini melainkan ke danau taman hidup tapi karena sesuatu hal akhirnya kami putuskan menuju kesini saja.

Berangkat dari Surabaya jam 23.00wib dengan kondisi gas santai sampai di paiton ternyata kesana sampainya kecepetan jam 2 sudah sampai akhirnya tidur dulu aja di pom bensin araya sampai shubuh baru berangkat lagi. Soalnya pos penjaga di Baluran kan baru buka sekitar jam 7 pagi.

Setelah Shubuh kita berangkat melewati dinginnya embun pagi disekitar jalanan persawahan yang kami lewati setelah kota Situbondo.  Dinginnya sampai membuat kami pilek karena lebih dingin dari malam yang kami lewati..xixixi

Untuk Rutenya bisa cek di google map dibawah ini

Tapi setelah sampai pedesaan jangan lupa tanya warga lagi jangan percaya google 100% anda bisa tersesat atau kalau tidak ketemu jalan yang tidak sesuai harapan bisa jdi masalah haha. .Intinya jangan sampai di PHP googlemaps. .karena jalanan yang akan dilewati ini tidak bisa dilewati oleh kendaraan roda empat.

Berkat arahan warga kamipum sampai di pos masuk taman nasional Baluran. Daftar Nama bayar GRatis! Alhamdulillah. .Kemudian kami teruskan perjalanan melewati afrikanya jawatimur..yups suasana bakal persis bila kalian pernah ke afrika ya.. Ingat bila kalian pernah ya! Bila belum kesini aja deh biar gak jauh-jauh.. Hehe.

Sembari menikmati pemandangan kami selalu bertemu banyak warga seliweran dari kampung nelayan pos merak. Jadinya ada temennya gak seperti ke hutan sendirian.

Perjalanan dari Pos PH menuju Pantai Bilik Kurang lebih memakan waktu 1jam dengan lika-liku jalannya yang seru dan menantang. Banyak jalur bayangan hanya insting yang menjadi bimbingan. Ditengah Gunung Baluran terlihat semakin megah.

Sampai di pantai Bilik ternyata woyy pemandangannya masih alami Loo. .Tipikal pantainya macem-macem,  ada pantai bakau,  pantai kerikil,  pantai pasir putih,  dan sebuah laguna sunyi yang indah.

Lanjut lagi ke Barat kita menemukan teluk hati yang masih disekitar kawasan pantai bilik.  Santai sejenak melepas lelah sejenak karena suasana begitu sunyi hanya ada beberapa anak-anak main, klub sepeda,  dan para pemancing dn laut yang tak berombak lengkap sudah syukur kami kepada sang pencipta alamsemesta diberikan kenikmatan seperti ini.

Hari mulai Siang kami pun bersiap kembali. Karena esok hari sudah beraktifitas lagi. Kapan-kapan saja kita sempatkan berkunjung ke pantai Merak ke Sebelah Timur Baluran.

Keluar hutan sempat kesasar malah menuju pantai merak akhirnya setelah bertanya warga setempat kami menemukan jalan keluar ke arah pos PH.

Perjalan ke Surabaya kami nikmati dengan santai jam 12 kita keluar jam 19 kita sampai Sby kita sempatkan tidur sebentar di Araya lagi itu. .

Berikut videonya gaess

Terimakasih telah membaca cerita perjalanan kami.  Jangan lupa subscribe youtoube kami dan follow insta kami di suetoclub.

Karena besok juga sudah lebaran kami ucapkan selamat hari raya idul fitri  1439H bagi yang merayakan dan mohon maaf lahir batin

Oh iya bisa mampir ke link kita lainnya tentang info baluran http://www.suetoclub.com/2015/07/greentour-to-baluran-sebuah-tempat.html


P80415-111209

HI!salam wildlife Kali ini perjalanan touring akan ditemani rekan Sueto Menuju Pantai Gayasan. Touring di Bulan April ini hanya untuk mengisi liburan. Berangkat dari Surabaya menuju Blitar via Tulungagung. Hanya dua personel satu motor bluesky(sebutan untuk scorpio kami).

Berangkat Jam 11 siang dari Sby perjalanan kami tempuh 4 jam untuk sampai ke Tulungagung. Niat pertamanya sih untuk menyusul beberapa teman lagi untuk menemani kami touring tapi ternyata mereka sudah touring duluan menuju pantai Sine. Akhirnya sekitar jam 5 sore perjalanan kami lanjutkan menuju kota Blitar.

Sampai kota Blitar kita istirahat kemudian Paginya baru explore Pantai Gayasan. Pantai Gayasan ini kalau di lihat dari google rutenya seperti ini

peta sby-gayasan

Medan ke pantai ini sangat berat hanya bisa dilalui kendaraan roda dua saja. Pantai nya masih sungguh alami dan jarang ada orang mengexplore kesini karena memang medannya yang berat dan jauh dari pedesaan apalagi perkotaan.

Dari kota Blitar menuju pantai Gayasan kurang lebih menempuh waktu dua jam perjalanan. Secara administratif terletak di Desa Tumpakkepuh, Kec. Bakung, Kab. Blitar. Bila ingin menuju pantai Gayasan dari kota Blitar ikut saja arah Pantai Pangi karena Pantainya memang bersebelahan. Dari pantai Pangi bisa mengikuti jalanan makadam ke Timur.

Beberapa tipikal jalan kami lalui dari jalan aspal, berbatu, makadam, perkebunan dan sungai kami seberangi. Konturnya melewati perbukitan pantai selatan.

Sesampainya dari pantai karena waktu itu masuk pantai dikelilingi genangan air yang dalam sekitar setengah meter maka motor kami parkir dan kami berjalan ke pantai.

Pantai Gayasan ternyata memang benar-benar alami, hamparan pasir putih, coklat dan hitam yang luas serta ombak khas laut selatan membuat kami merasa “back to nature” Sepi Gaess!Pantainya terlihat terbagi dua oleh aliran sungai dan cuaca saat itu sangat panas tapi bisa berteduh ke pojok tebing pinggir pantai.

Setelah puas berfoto kami kembali. Mampir ke pantai Pangi sebentar menikmati sunset kemudian kembali ke Surabaya untuk menyongsong kehidupan yang lebih indah lagi dan beraktifitas seperti biasa.

P80414-170356

Berikut Video perjalanannya :

Pantai Gayasan dan Pangi by suetoclub

Terimakasih telah mengikuti perjalanan kami subscribe youtube channel kami dan add instagram kami di suetoclub.com

 


IMG20180408122414

Hi!salam wildlife Cerita perjalanan kali ini adalah Persami Ke Gunung Pundak 1585mdpl 2018. Kenapa dinamakan persami ya memang ini tujuan cuman untuk kemah sabtu minggu aja mencari suasana weekend yang berbeda tapi masih dekat dengan perkotaan. Perjalanan kami mulai dari pom bensin jenggolo tepatnya berangkat sabtu malam sekitar jam 9. Setelah semuanya berkumpul kita berangkat lewat rute sda-porong-padaan-trawas-pacet-claket, untuk petanya bisa di cek di google dibawah ini :

rute pundak

Sesampainya di pintu masuk pemandian air panas padusan claket kami ditarik tiket masuk sekitar Rp 12ribu. Kemudian masuk perjalanan naik motor sekitar 2-3km saja langsung parkir di pos perizinan pendakian ke gunung pundak tiap orang dikenai biaya pendakian Rp 10ribu saja ditambah retribusi motor Rp 5ribu saja tapi eit itu belum termasuk tiket parkir Rp 5ribu lagi. Bedanya retribusi motor sama tiket parkir motor apa ya..haha

IMG20180407230606

Start pendakian awalnya mulai jam 22 WIB tapi tertunda karena hujan akhirnya kita ngopi-ngopi dulu baru start di mulai lagi jam 23 WIB. Masuk awal pendakian via claket melewati area camp air terjun coban Canggu, ikuti arah papan yang ke pundak saja. Beberapa jam kita akan masuk hutan hujan dengan struktur medan terus menanjak sampai sekitar 1 jam kita akan melewati beberapa sumber air setelah itu kita akan memasuki hutan beringin yang lumayan seram kalau malam. Setelah melalui perjalanan 2jam lebih jalan kaki tiba-tiba habis gelap timbulah terang. Kami mulai melihat puncak welirang disamar-samar malam, lohkok puncak welirang iyakan memang vie utama gunung pundak menghadap gunung welirang.

Alhamdulillah sampai puncak pundak 1585mdpl tepatnya minggu dini hari jam sebelum hujan datang, bintang menghilang, angin melambai, dingin menusuk kami langsung bersiap mendirikan tenda kemudian santap malam dengan sedikit pemanis kopi buatan.

IMG20180408031719

Terlarut dalam dinginnya pagi hari kami jemput sang mentari sampai terbit di ufuk timur. Sembari menikmati indahnya lukisan sang pencipta kami pun tak lupa mengabdikan momen itu untuk berbagi dengan khalayak tentang indahnya Indonesia.

Kami Hanya beruncap rasa syukur bisa menikmati terbitnya mentari di pagi itu dengan paduan gradasi warna jingga dan biru. Suasanapun melebur dengan sejuk udara dan ketentraman hati.

Setelah itu persiapan sarapan pagi. Meskipun hanya makan indomie yang ditambahi sedikit racikan bumbu gunung itu sudah terasa cukup karena kita nikmati bersama…haha…

Tiba-tiba semuanya terasa mengantuk setelah menyantap sarapan pagi teracuni penyakit jaman now yaitu kolestrol dan diabetes apalagi ditunjang hawa angin yang semilir-semilir merdu..haha..

Beberapa ada sisa-sisa semangat niat menjelejah jalur pendakian via puthuksiwur. Terlihat tampak pemandangan gunung Penanggungan yang cerita perjalanannya juga sempat kami ulas di http://www.suetoclub.com/2015/08/olahraga-kecil-menuju-pawitra-g.html

Setelah jam 12 siang tepat tengah hari kami bersiap turun ke pos pendakian awal lewat jalur yang sama. Lama perjalanan turun kurang lebih tak sampai 2 jam. Beristirahat sejenak kemudian akhirnya kami pun pulang lewat jalur yang berbeda-beda ada yang lewat pacet ada yang kembali lewat pandaan.

Oh iya Berikut foto-foto dokumentasinya :

Videonya jangan lupa subscribe kami di youtube yap :

Terimakasih telah megikuti cerita perjalanan kami J


P_20180103_171524_HDRdila

Hi Salam Wild Life Gaess!Cerita perjalanan itu terusan dari liburan setelah libur tahun baru 2018. Langsung saja cerita sebelumnya kan dari wisata gunung api purba menuju ke pantai selatan gunung kidul lebih tepatnya menuju pantai nglambor yang masih  satu kawasan dengan pantai siung dan timang.

Perjalanan memakan waktu kurang lebih 1.5 jam perjalanan karena mungkin hari itu tidak seberapa padat tapi diikuti hujan di beberapa tempat saja. Sampai pantai pintu masuk pantai siung bayar tiket idr 10k saja kemudian masuk ke kawasan wisata. Selama perjalanan di sebelah kanan jalananda akan disungguhkan plakat-plakat menuju pantai timang dan hardtop yang siap mengantar anda ke pantai Timang. Setelah itu ada disebelah kanan arah pantai Jogan, Kemudian baru Pantai Nglambor, Kalau diteruskan notok jalan anda akan berhenti di Kawasan pantai Siung.

map diygungpurbanglambor

Karena tujuan awal kami pantai nglambor kami masuklah ke area pantai kemudian pilih tempat parkir yang agak kedalam biaya parkir 3k saja. Kemudian jalan-jalan kaki menuju kepantai awalnya kami hanya berniat melihat spot snorkelingnya saja tapi tidak berniat snorkeling karena hari sudah sangat sore keinginan kami saat itu hanya menikmati sunset karena cuacanya sedang bagus-bagusnya untuk menikmati sang surya tenggelam.

Jadi sembari menunggu matahari tenggelam kami foto-foto saja pemandangan di pantai nglambor ini dari jarak jauh. Karena bila masuk-masuk spot tertentu masih bayar-bayar lagi…hehehe…misal setiap spot selfie disana dihargai 2k , jembatan selfie 5k, garden beach 5k, jembatan ke pulau 1 30k, jembatan gondola ke pulau 2 120k, snorkling 45k tapi sudah dapat peralatan dan cetak foto, kalau menurutku sih mending snorkling saja cuman 45k tapi itupun kalau kondisi lautnya lagi pas biasanya yang bagus sih jam 9 pagi sampai jam 1 siang. Belum lagi harga makanannya dan minumannya yang random atau tak bisa ditebak. Kadang harga makanannya murah minumnya yang mahal atau sebaliknya jadi kalau mau jajan disana mending lihat menunya dulu ada harganya atau tidak atau lebih baik bawa bekal sendiri saja. Terus ada warga yang berkeliling membawa kamera slr terus tiba-tiba foto jika anda bilang bagus hasilnya akan dicetak dan anda harus bayar ya seperti saat digedung pernikahan atau carnaval itu lo. Terus ada ojek dari parkiran 5k sekali pakai. Jika ada 100 orang saja sehari. Wow!makmur benar masyarakat disana.

Sistem pengelolaan Wisata pantai di gunung kidul dan untuk sekitarnya sekarang kurang lebih sama seperti yang saya jelaskan di atas jadi misalnya ada spot pantai di jatim atau wonogiri yang masih alami dan pengelolaan tiket wisatanya murah meriah wisatawan akan berbondong mencari wisata itu sampai jalan pantai selatan kadang kalau saat liburan terasa sangat padat dan macet. Untung saja saat itu kami berlibur pada jam kerja..hehehehe.

Tapi keindahan Yogyakarta mengalahkan komersil wisatanya kok kalian suatu saat akan kangen lagi dan pengin kesini lagi..hehe..hehe

Oh iya kalau mau lihat postingan kami tentang keadaan pantai siung di 2011 boleh mampir kesini ya http://www.suetoclub.com/2015/07/pantai-gigi-taringsiung-gunung-kidul.html

Puas menikmati sunset kami pun bergegas kembali ke jogja untuk beristirahat sempat singgah ngopi di bukit bintang tanpa beli jagung bakar karena kalau sama jagung bakar harganya sudah beda..hahaha.  Sampai di Jogja Menuju Penginapan Besoknya Jalan-jalan kota sebentar. Jam 3 kami pulang dari Jogja setengah 9lebih kita sampai Surabaya.

map diygungpurbanglamborsby

Ini dokumentasinya :

DCIM

 

Terima kasih terima kasih atas semua supportnya dari rekan-rekan pembaca dan suetoclub tim akhirnya setelah sekian lama ada posting lagi untuk awal tahun 2018 ini. See you the next trip Gaess!

Berikut Videonya :


IMG_20180108_175932_071dila

Hi Gaes Salam wildlife!Masih suasanan liburan tahun baru dan memang sebagian sudah ada yang masuk kantor tapi masih ada yang libur jadi kami memanfaatkannya untuk meneruskan liburan ini ke Jogja tahun sendiri Jogja kalau waktunya liburan sudah macet dimana-mana kalau sudah ada yang sebagian kerja wisata Jogja kan jadi gak seberapa ramai.

Perjalanan dari Tulunggagung kami pilih rute via Tulungagung-Trenggalek(yang istri bupatinya arumi bachin itu lo)-Ponorogo-Wonogiri-Klaten-Prambanan-yogyakarta lama perjalanan sih sekitar 5jam berangkat jam 1 siang sampe Jogja sekitar jam 5 sore lebih menjelang magrib.

Karena sudah kecapean kami putuskan malam itu keliling kota Jogja saja baru kemudian paginya explore Gunung Kidul yang tujuan utamanya adalah Puncak Gunung Api Purba Ngelanggeran dan Pantai Nglambor.

Pagi Sekitar jam 9 pagi kami berangkat dari penginapan. Rutenya bisa dilihat di google map. Kalau perjalanan tidak sampai 1jam sekitar 45 menit dari pusat kota.

Masuk Kawasan wisata gunung api purba anda akan dimanjakan dengan pemandangan pedesaan yang asri. Namanya desa wisata ada beberapa wisata yang bisa kunjungi disini misalnya pendakian gunung api purba, embung ngelanggeran, curug, air terun banyunibo dan kedungkandang.

Saat itu yang kami kunjungi adalah puncak gunung api purba, parkir dan bayar tiket masuk sebesar idr 32k sudah separkir motornya. Kami prepare dan bersiap mendaki, jalur pendakiannya di bagi dua alur untuk mendaki dan jalur untuk menurun, keduanya mempunyai medan berbeda, yang jalur pendakian bisa sedikit extreme dan memacu adrenalin yang jalur menurun sedkit memutar dengan track yang datar.

Untuk sampai puncak di ketinggian 700mdpl saja dari loket masuk membutuhkan waktu sekitar 1-1.5jam saja tergantung kemampuan personel masing-masing dan diperjalanan pendakiannya ada spot-spot yang memang dibangun untuk berfoto selfie. Kalau tidak salah ada 3 pos yang bisa dibuat untuk singgah beristirahat menikmati pemandangan disekitarnya.

Sampai di puncak gunung api purba anda akan disungguhkan pemandangan gunung kidul, embung ngelanggeran dari atas gunung, juga gunung api purba yang sebelahnya yang tampak sama tingginya, kota jogja dan yang menakjubkan tentunya pemandangan gunung merapi dan merbabu jika suasana sedang bagus-bagusnya. Menurut kami semua kelelahan itu terbayarlah.

Puas menikmati puncak kami turun melewati jalur menurun kedua, di pos 2 jalan menurun ada hutan rumah kera, kemudian jalur untuk menuju ke parkiran agak sedikit memutar tapi jalannya masih dalam tahap pembangunan dan melewati ladang perumahan warga.

Sampai di parkiran kami mandi sejenak karena memang fasilitas seperti wc, warung sudah lengkap. Setelah segar kembali kamipun bersiap melakukan perjalanan jauh menuju pantai selatan gunung kidul.

Boleh dilihat Dokumentasi berikut ini :

Trims Langsung lanjut ceritanya di part 2 Yah..

Berikut Videonya :

V

Video 2


DCIM

Ranu Gumbolo

Salam wildlife Gaes!Cerita ini lanjutan dari dari part 1 dan masih di Tulungagungkok. Hari ini rencana kami menuju Ranu Gumbolo tapi sarapan dulu. Setelah sarapan sekitar jam 9 pagi kami berangkat. Lokasinya Ranu Gumbolo dekat dengan waduk Wonorejo. Bayar tiketnya cuman Rp 10k saja. Ranu Gumbolo ini tempatnya seperti taman hutan pinus yang telah dikelola pihak perhutani.

Rute Google Map Kalau dari Surabaya :

Perjalanan dari tempat parkir ke tempat view yang katanya mirip ranu kumbolo ini dekat hanya 200meter saja. Pengelolaan tempatnya sudah bagus warung-warungnya juga murah. Via hutan pinusnya juga sudah instagramable abis cuman sayang waktu itu kondisi air sungainya lagi surut jadi view ranu kumbolonya jadi tidak ketemu atau tak terlihat tampak seperti ranu kumbolo..hahaha..padahal malamnya juga sudah hujan deras.

Setelah puas mendokumentasikan keindahan alam sekitar kamipun bertolak kembali pulang ada yang meneruskan perjalanan ke Surabaya ada yang melanjutkan wisata menuju yogyakarta.

Berikut Dokumentasinya :

Tunggu cerita perjalanan saat di Yogyakarta ya Gaes..

Berikut Videonya


HI Gaes Salam Wildlife!Sudah lama tak posting cerita perjalanan..

Touring kali ini adalah menyambut kemeriahan natal dan tahun baru 2018..Menyosong masa depan yang lebih cerah dengan terus mengexplore keindahan tanah air Indonesia.

Target utama adalah menghindari aktifitas kemeriahan di kota dan menikmati camping di pedalaman. Tujuan kali ini adalah “Pantai Coro dan Banyu Muluk Tulungagung”

Start tanggal 31 pagi tim Sueto yang ikut ada  9 orang.

Berangkat dari Surabaya menuju dari jam 11.00WIB Tulungagung. Rutenya Surabaya-Krian-Mojokerto-Mojowarno-Pare-Kediri-Tulungagung-Campur darat-Besuki-Besole-Pantai Coro Sampai di Campur darat prakiraan waktu itu sekitar jam 5 sore sempat makan siang sejenak di pare. Masuk kawasan wisata pantai popoh sekitar jam setengah 6 magrib.

Rute Google Map :

Saat itu pemandangan langit termasuk kategori amazing cuaca cerah. Menikmati sunset adalah menu favorit. Kemudian setelah mathari tenggelam kami masuk melalui jalan baru ke pantai coro. Untuk saat ini cara masuk ke pantai coro ada dua jalur lewat pantai popoh. Jalur pertama lewati kawasan pantai popoh masuk retribusi wisata pantai popoh kemudian baru retribusi pantai coro kemudian parkir boleh jalan kaki boleh pakai ojek. Jalur kedua yang kami lewati dari bukit pandang sebelum masuk kawasan wisata pantai popoh kami lewat jalan makadam yang rencana akan dibangun untuk akses langsung ke pantai coro perjalanan sekitar 3-4km kemudian ketemu pos retribusi pantai coro, boleh parkir sepeda, terus jalan kaki naik ojek boleh imbal barang bila mau camping di pantai coro tapi untuk beberapa sepeda saja.

Tujuan saat itu adalah camping di pantai coro akhirnya kami coba masukkan 2 sepeda motor untuk imbal barang dan penumpang ke pantai jaraknya sih lumayan sekitar 500meter tapi jalannya curam dan makadam untung tidak hujan saat itu.

Setelah itu motor kami parkirkan di warung kemudian jalan kaki sekitar 200meter saja untuk ke pantai coro. Awal keinginan kami ingin ngecamp di banyu muluk tapi kondisi saat itu terasa mistis..hehe akhirnya kami ngecampnya di sekitar pantai coro saja tapi di tempat yang agak tinggian biar dapat view pantai dari atas.

Waktu berlalu tenda didirikan, api unggun di nyalakan, guyonan khas suroboyo di obrolkan, kamera disiapkan, waktu berasa lama menunggu detik-detik pergantian tahun dengan ditemani para nyamuk sambil bakar-bakar apa saja yang bisa dibakar dan hujanpun tak menentu kadang deras kadang cuman gerimis. Banyak cerita mistis disini yang tak bisa diceritakan kemudian beberapa Jam pun berlalu dan akhirnya ini lah yang kami tunggu-tunggu malam pergantian tahun dengan sedikit gemuruh kembang apinya. Harapan-harapan di tahun depan pun kami panjatkan satu-persatu keinginan untuk selalu bersama disetiap rintangan membuat semangat positif para personel sueto tim saat itu.

Tahun barupun terlewati kami bersiap istirahat untuk penjelajahan esok lusa. Satu tenda isi 6 terasa lapang saat kami isi orang 9 hahaha…cuaca hujan yang tak menentu, serangan perangdunia nyamuk ke 3, bintang yang kadang malu menampakkan gemerlipnya, bula purnama yang belum sempurna dan angin yang tak berhembus sama sekali menggambarkan betapa beratnya rintangan kami esok…hahaha.

Di Pagi harinya sebagian tim segera bersiap untuk menjelajah wisata berikutnya yaitu banyumuluk yang pesonanya mengundang misteri dari tadi malam dan sebagian tim lainnya turun ke pantai untuk merasakan nikmatnya air laut pantai coro.

   Banyumuluk dari pantai coro jaraknya tak jauh sekitar 200meteran. Kenapa dijuluki banyu muluk(dalam bahasa indonesia berarti air naik) karena disini banyak air sampai atas batuan karang yang naik karena hempasan ombak yang menabrak karang dan didalam batuan karang ini ada semacam gua yang membuat bunyi hempasan airnya khas. Tidak ada apa-apa di area ini hanya gradasi tumbuhan-tumbuhan dan bentukan karang yang bagus. Kalau anda mengharapkan warung tidak ada. Warung hanya banyak di pantai coro. Berikut Dokumentasinya :

Coro Beach

Pantai Banyu Muluk

Kemudian jika dari banyumuluk anda meneruskan perjalanan ke arah timur sekitar 400m anda akan menemukan pantai dadap tapi pada saat itu hujan dan kami tak sempat untuk explore lebih jauh hanya bisa menikmati dari layar video saja.

Kembalilah kami ke pantai coro saat melihat cuaca sedang tak bersahabat. Bermandi ria dengan ombak di pantai coro yang tak pernah tenang. Membuat dokumentasi sebentar sebelum siangnya kami akan prepare kembali ke salah satu rumah singgah rekan kami di waduk wonorejo.

Ternyata firasat kami benar semakin siang hujan semakin deras jalannya pun sudah jelas sangat menantang jalan kakipun terasa sulit karena memang aksesnya tidak digarap dengan cepat tapi lucunya dengan kondisi jalan seperti itu antusias pengunjung semakin siang semakin rame berdatangan tidak perduli bapak-bapak atau ibuk-ibuk paruh baya.

Masalahnya adalah medan karena 2 motor kami masuk ke medan tempur kalau jalannya tidak hujan medan offroad kami sikat saja tapi kalau hujan ya sudah gotong-royong pun akhirnya di perlukan disini..hehe..jalanan lumpur dan berbatu kami libas dengan tipikal ban no tahu..hasilnya banyak motor terhambat lumpur frontfendernya..haha..untung kami segera menemukan kali yang mengalir dan kami bersihkan semua kuda-kuda besi yang bermandi lumpur untuk bersiap ngegas ke pusat kota tulungagung.

Sekitar habis isya kita makan malam dan sampai di waduk wonorejo yang denger-denger sebelahnya ada ranu kumbolo..eh bukan ranu gumbolo..

Malam itu setelah beristirahat sejenak ada sebagian kru ada yang bertolak pulang karena keesokan hari kembali mencari nafkah ada yang tetap beristirahat agar besok paginya bisa explore tempat-tempat wisata lain seperti Ranu Kumbolonya Tulungagung..

Tunggu Next Part cerita perjalanan kami Gaess…

Berikut Videonya :

Video 2


JWD travel merupakan biro perjalanan untuk rekreasi keluarga dan  anak muda yang ingin berpergian, liburan juga berwisata alam  menjelajah alam Indonesia yang indah. Kami juga bertujuan menghadirkan kenyamanan perjalanan dengan ramah dan tepat  demi kepuasan anda. Jadi bergabunglah untuk mendapatkan pengalaman yang menakjubkan.

VISI : JWD travel berusaha selalu menghadirkan destinasi perjalanan
baru untuk dikunjungi agar semakin mengenal keindahan alam 
indonesia. 

MISI : Berusaha mengahadirkan pelayanan dan kenyamanan sebagai
prioritas utama perjalanan kepada patner perjalanan kami dengan
berusaha memberikan edukasi tentang pentingnya menjadi green
traveler saat melakukan perjalanan alam.

Menghadirkan beberapa paket promo travel, tiket pesawat dan tiket kereta api

 Berminat join travel partner bersama kami langsung kontak via wa 08993977971 & 081334230180, FB : Jawa Dwipa Travel Partner, Insta : jawadwipatourand support by suetoclub.com