Archive for Juli, 2010



Salam wildlife!Tahun ini ada Expedisi Internasional menakklukkan 7 puncak tertinggi di dunia yang dilakukan oleh tim 7summits Indonesia.  Istilah Seven Summits pertama kali diperkenalkan oleh Richard (Dick) Daniel Bass, warga negara Amerika Serikat, sekitar tahun 1980. Bass membuat sebuah daftar yang berisi 7 puncak tertinggi di tujuh benua. Daftar ini dikenal dengan “Bass List”. Bass menyelesaikan pendakian seven summit-nya dengan pendakian Everest pada tanggal 30 April 1985. Namun kemudian “Bass List” ini direvisi oleh Reinhold Messner dengan mengganti puncak tertinggi di Australia yaitu gunungKosciuszko dengan Carstenz Pyramid yang terletak di Papua, mewakili wilayah Oceania. Revisi Messner inilah -kemudian dikenal sebagai “Messner List” – yang menjadi lebih populer di dunia. Seven Summit versi Messner List ini pertama kali diselesaikan oleh Patrick Morrow (Canada) pada tanggal 7 Mei 1986, disusul oleh Messner sendiri beberapa bulan berikutnya, yaitu pada tanggal 3 Desember 1986.

7 summits tertinggi di dunia!termasuk indonesia di papua

Step-step perjalanan menuju puncak Everest

1. Mount Everest (29,035ft/ 8,850m), Nepal, Asia, and the world.

2. Aconcagua (22,840ft/6,962m) Argentina, South America.

3. Denali ("Mount McKinley," 20,320ft/6,195m) Alaska, North America

4. Kilimanjaro (19,339ft/5,963m) Tanzania, Africa

5. Mount Elbrus (18,481ft/5,642m) Russia, Europe

6. Vinson Massif (16,067ft/4,897m) Ellsworth Range, Antarctica

7. The seventh summit is in some dispute:Indonesia's Carstensz Pyramid (16,023ft/4,884m) is Australasia's highest mountain.

Sejak pertama kali dicetuskan, Seven Summits selalu menjadi impian para pendaki gunung di seluruh dunia. Upayamencapai tujuh puncak tersebut bukan hal yang mudah, bahkan telah menelan korban puluhan orang pendaki dariberbagai negara. Sampai saat ini baru tercatat 108 orang pendaki dari 33 negara yang berhasil menjejakkan kaki di tujuh puncak tersebut, diantaranya adalah pendaki dari 6 negara Asia, yaitu Jepang, China, Korea Selatan, Singapura, Kuwait dan India.

Dasar Pemikiran
“ Saudara-saudara, kita 350 tahun ikut-ikut, lantas mendjadi orang jang berpikir “penny-wise, proud and foolish”. Jang tidak mempunjai imagination, tidak mempunjai konsepsi-konsepsi besar, tidak mempunjai keberanian – Padahal jang kita lihat di negara-negara lain itu, Saudara-saudara, bangsa-bangsa jang mempunjai imagination, mempunjai fantasi-fantasi besar, mempunjai keberanian, mempunjai kesediaan menghadapi risiko, mempunjai dinamika ”. (Kutipan pidato Presiden Pertama RI Soekarno, Semarang 1956)

Berangkat dari sebuah mimpi melihat Indonesia sebagai bangsa yang besar, bangsa yang diperhitungkan di mata dunia. Juga perjuangan para pendaki Indonesia terdahulu yang telah berani mempertaruhkan segalanya demi mengharumkan nama Bangsa Indonesia, tetapi belum diberikan kesempatan untuk berhasil dan bahkan ada yang sampai menghembuskan nafas terakhirnya dalam proses pencapaian ke tujuh atap dunia. Tetapi api semangat yang pernah mereka nyalakan jangan sampai padam, perjuangan mereka harus diteruskan, cita-cita mereka telah menjadi cita-cita bangsa, maka kita wajib meneruskannya, kegagalan-kegagalan mereka adalah suatu warisan pelajaran yang tak terhingga.

Tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa masih banyak tantangan yang harus dihadapi di sepanjang jalan menuju kesana. Tantangan yang tidak dapat kita lewati tanpa dibekali semangat dan keberanian yang didasari oleh karakter bangsa yang kuat. Semoga cita-cita ini menjadi cita-cita kita bersama, dan perjuangan ini menjadi perjuangan kita – Bangsa Indonesia.

Mengibarkan “merah putih” di puncak – puncak tertinggi di 7 benua mungkin hanya sepenggal kisah petualangan diantara sedemikian banyak dimensi kehidupan. Tetapi, keagungan “merah putih” yang berkibar di puncak-puncak tersebut dapat membuka mata bangsa indonesia dan menunjukkan pada dunia bahwa Indonesia Bisa !

Enam anggota Wanadri akan mulai mendaki 7 puncak tertinggi di dunia. Pendakian ini akan dimulai april 2010

The Seven Summits
Mimpi para pendaki di dunia

1980 : Richard D. Bass mempopulerkan istilah The Seven Summits.

1981 : Mapala UI dan ITB melakukan Ekspedisi Carstensz.

1984 : UGM dan Mapala UI berhasil mencapai Puncak Carstensz.

1985 : Richard D. Bass berhasil menyelesaikan listnya.

1986 : Don Hasman mendaki Kilimanjaro Pendakian Seven Summits diselesaikan oleh P. Morrow, kemudian disusul oleh Messner sendiri dengan pendakian tanpa oksigen.

1987 : Wanadri dan Mapala UI mendaki Vasuki Parbat (6.792 m), namun tidak berhasil mencapai puncak.

1988 : Wanadri berhasil mencapai Puncak Pumori (7.145 m), Himalaya, Nepal Hendricus Mutter & Vera mendaki Imjatse (6.169 m), Himalaya, Nepal.

1989 : Wanadri mendaki Kanchenjunga (ke-3 tertinggi di dunia), namun tidak berhasil mencapai puncak.

1990 : Mapala UI berhasil mencapai Elbrus (5.642 m), Russia Rob Hall dan Garry Ball berhasil menyelesaikan Seven summits dalam 7 bulan

1992 : Mapala UI mendaki Aconcagua, dua orang pendaki gugur dalam pendakian ini, yaitu Norman Edwin dan Didiek Syamsu.

1996 : Clara Sumarwati mendaki Everest, namun hingga saat ini masih menjadi kontroversi mengenai pencapaian puncaknya.

1997 : Tim Indonesia (Kopassus, Wanadri, Mapala UI dan FPTI) membuktikan prestasi Indonesia dengan menempatkan Asmujiono & Misirin di Puncak Everest. Sekaligus menjadi negara Asia Tenggara     pertama yang berhasil mencapai Puncak Everest.

2004 : Wanadri mencanangkan ekspedisi ke Everest, namun gagal terbentur dana.

2005 : Miroslav Caban, menyelesaikan The Seven Summits tanpa oksigen UPL Unsud berhasil mencapai Puncak Elbrus.

2008 : Franky Kowaas mendaki Kilimanjaro, dalam rangkaian Seven Summits Budi Hartono dan Sieling berhasil mencapai puncak Aconcagua dan Kilimanjaro.

2009 : Budi Hartono dan Sieling mencapai Elbrus Franky Kowaas mencapai Elbrus.

2010 : Wanadri menggagas untuk menyelesaikan The Seven Summits selama 2 tahun, dengan pendakian pertama ke Carstensz pyramid.

Tujuan Expedisi

Umum

  1. Mengangkat dan mensejajarkan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lain di dunia yang telah berhasil mencapai Seven Summits.
  2. Meningkatkan rasa percaya diri dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia

Khusus

  1. Mengibarkan “Sang Merah Putih” di puncak tertinggi di tujuh benua.
  2. Mengkampanyekan secara nasional tentang ancaman “global warming” dan pentingnya menjaga kelestarian alam dan lingkungan.
  3. Mendokumentasikan kisah perjalanan dalam bentuk buku, foto dan film dokumenter,
  4. Mengembangkan studi tentang bagaimana persiapan pendaki gunung tropis menuju pendakian es, bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Pajajaran sebagai peneliti.
  5. Mempromosikan Carstensz Pyramid dan gunung-gunung tropis lainnya di Indonesia di kalangan masyarakat pendaki dunia.
  6. Memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia, khususnya ke negara-negara tujuan pendakian.
  7. Melakukan roadshow ke beberapa kota di Indonesia dalam rangka sosialisasi hasil kegiatan kepada masyarakat.
  8. Merangsang dunia pendakian Indonesia untuk bersaing dengan para pendaki luar negeri

Target Ekspedisi 7Summits Indonesia

1. Menancapkan Bendera Merah putih di puncak mapulu Cartenz Pyramid tgl 22 April

2. Dilanjutkan Tim Alfa akan melanjutkan pendakian ke puncak Kilimanjaro (5892) Tanzania medio Juli-Agustus.

3. Selanjutnya melakukan perjalanan panjang ke puncak Elbrus (5642) Rusia medio Agustus-September.

4. Sasaran keempat adalah puncak Vinson Nassif (4897) Antartika medio Desember 2010-2011.

5. Alaska medio April-Mei 2011

6. diteruskan ke puncak Aconcagua (6962) Argentina medio November-Desember 2011

7. yang terakhir puncak Sagarmatha/Everest (8850) Nepal medio April-Mei 2012.



Hai Gan pada sesi 2 ini kita melanjutkan cerita perjalanan anak2 setelah dari Ranu Pane. Hujan pun mengguyur deras sampai kita berhenti di sebuah pasar di daerah senduro..setelah nyampe home base Jendro istirahat dan malemnya mulai jalan2 dikota Lumajang awal pertama kali ke Lumajang soalnya jadinya g tau apa2 setelah puas keliling kota akhirnya ngopi deh di deket jalan Ky. Muksin nih petanya….

Nah itulah yang namae Rengga menatap kamera

Sambil ngopi di callinglah Rengga yang kebetulan anak dispro yang rumahnya di Lumajang juga deh. Sambil ngobrol rencana touring. Ketemulah kesepakatan perjalanan diteruskan ke Bromo.Tapi  besok niatnya seh mau ngajak rengga tapi niate anaknya masih 50:50 tuan rumah Jendro ma Randy yo kelihatan g bisa ikut masih pingin di Lumajang yaw jadi nunggu kabar deh besok pagi sudah. Pulang cepet lah wes tengah malem g kerasa soalne besok juga mao berangkat pagi ke Bromo.

Paginya setelah kita prepare dari home base Lumajang kita( Tom, Eston, Sando dan Dann)langsung cabut ke bromo…sebenarnya sech radak molor nah wong nunggu kepastiannya Rengga malah g jadi ikutan…Randy dan Jendro juga..yo udah dari pada kesiangan berangkat lah…

Bromo dilihat dari penanjakan

Terus menuju bromo dari Lumajang kita lewat arah Probolinggo setelah melewati kota klakah ada pertigaan yang menunjukkan arah papan belok kiri bromo(dari arah Lumajang)lurus Probolinggo kota. Belok dech kita..menyusuri jalan aspal menuju bromo yang bisa dibilang sudah bagus dan cukup lebar. Sambil menikmati perjalanan di kawasan menuju bromo kita tentunya foto2 lah karena memang lingkungan sekitar alami dan bagus .

Kemudian saat tanjakan terakhir sebelum masuk pos tiket mulailah ada sedikit rintangan dari awal kan emang motor supra fitnya ntu g fit makanya jadi bermasalah klu diajak naek jalan tanjakan apalagi klu tanjakannya tajam….so….nyurung dech motor dech bertiga yang sx125 sech kuat2 aja…Akhirnya dengan sedikit nyurung dan susah payah akhirnya nyampe di pos tiket..tiket masuknya waktu itu sekitar 6000rupiah pkoknya segituanlah…Kami g sabar langsung turun di lautan pasir  kepingin langsung nanjak di bromo..motorpun kami turunkan melewati lautan pasir sungguh medan yang susah tapi motor masih mampu melewatinya meskipun bergoncengan supra fitnya pun sudah mulai baikan..disaat mendung malah asik dibuat foto2 soalny kita nyampe bromo juga radak sianagan emang sekitar jm 11an..

Eston berfoto-foto

Motor tergeletak di lautan pasir

Dann menatap lautan pasir

Eston di depan gunung batok

Foto bersama

Sando summit

Kemudian diteruskan menuju puncak bromo awalnya kami g mengira motor bisa naek eh ternayata memang bisa gara2 sando yang nyeleneh menaikkan supra fitnya keatas puncak sebelum tangga pendakian , akhirnya kami pun ikut menaikkan motor sx125 betapa seru nya mendaki dengan motor meskipun berfikir juga gmn cara turunnya nanti…he2..setelah sampai dipendakian kita istirahat sejenak dan bergantian kepuncak sebelum memikirkan cara untuk turun..

Eston summit

Tom summit

Sando spider summit

Eston di depan bromo

Tangga penanjakan bromo

Dann n Tom summits on top

Saat perjalanan pulang saya memutuskan jalur sedikit berbeda, saat turun kita akan disuguhi plang penunjuk arah SURABAYA atau PROBOLINGGO. Saya memutuskan mengambil jalur ke kiri arah Surabaya dan ternyata saya melewati daerah Tongas dan memotong jalan tanpa masuk ke Probolinggo…keluar jalan besar Pasuruan-Probolinggo langsung belok kiri untuk ambil arah Surabaya….Hoahhh akhirnya nyampe juga dirumah…penuh sejuta rasa dan keinginan tuk touring dan menjelajah mulai merasuk dalam jiwa…see you next tour..with SUETO!(bila ingin lihat foto2nya  lebih banyak bisa mampir n join di facebook Sueto club…THX

Silahkan berkunjung juga ke link ini jika mau paket travel bromo dll https://suetoclub.wordpress.com/2013/11/27/t-boss-tour-and-travel-partner-promotion-packet-2013/ 🙂


Napak Tilas sign on Bromo

Salam wildlife sahabat cuman sekedar kilas balik. Sueto berawal dari sebuah perjalanan touring sebuah tim futsal dispro yang bernama Napak Tilas. Pada tahun 2008 awal liburan kuliah semester genap, saya Tom bersama 3 teman saya Sando, Eston, Dann dari Surabaya berkunjung ke rumah temen itulah Jendro di Lumajang juga salah satu pemain tim futsal Napak Tilas. Berbekal pengalaman perjalanan saya  waktu nyasar ke sendang biru kita pun berangkat ke Lumajang lewat jalur Malang selatan. Sebenarnya memang perjalanan akan lebih jauh lewat Malang selatan daripada lewat Probolinggo tetapi yang namanya jalan2 ya g masalah kan g diburu waktu juga. Berangkat pagi sekitar jm 9 atau jm 10(saya lupa tepatnya) sampe malang selitar jm12san…

Nah nih foto2nya anak2 lagi istirahat di deket pertigaan Malang dan Batu. Suddenly Dann ngoceh eh anak2 dispro yg rumahnya Malang capa y?yo anak2 jawab dech yo Zena cpo maning…maksudnya yg seangkatan n jur….Akhirnya di calling dech.. Ngobrol2……….lame Akhirnya kita janjian ma Alzena di alun-alun Batu yah akhirnya langsung cabut soalne perjalanan ke Batu hari itu radak macet ntah teu knapa………….Sampe Alun2 Batu nah orang yg bersangkutan belum nongol ya sambil melepas lelah akhirnya foto2 dulu dech…

Setelah berfoto  sambil menikmati sejuknya kota batu..Eh yg bersangkutan dateng temu salam n tak pikir mao ngajak kemana eh malah diajek maem….Hemm kebetulan emank waktu itu kita semua ber4 belum maem. Sebenernya radak sungkan tapi ap dikata namanya rezeki yo iya saja…sesampainya di rumah makan ternyata punya budenya too..makan sekenyang-kenyangny, ngobrol, yo foto2 lagi dah…..n g kerasa udah jm 4 kurang wes dah siap2 langsung berangkat jo…Dengan Bermodal Transport naek Supra125 n Supra Fit(Fitnya  kabel businya putus2 lagi tpi nyampe puncak bromo low bondo Nekad)ha2…….

Transportasi Supra Fit n SX125

Dari kiri gambar Zena, Tom, Sando, Eston, Dann

Nyampe Lumajang

Rute perjalanan Lewat Malang Selatan diawali dari Malang kota-Bululawang-Turen-Dampit-Pronojiwo-Candipuro-Pasirian-Tempeh-Sumbersuko-Lumajang. He2 perjalanan melewati jalur selatan Malang-Lumajang sangat misterius melewati jalur gunung yang berkelok-kelok naik-turun jalan yang remang2 disertai abu semeru di malam hari..sempat berhenti di Piket Nol(lokasi: Pronojiwo-Candipuro-Pasirian)

piket 0

tempat yang mempunyai pemandangan bagus. Menurut masyarakat sekitar, tempat itu dinamakan Piket Nol

karena pada zaman penjajahan Belanda, ada pos pemeriksaan kendaraan pengangkut hasil bumi dan hutan di tempat itu. Muatan kendaraan diperiksa dan ditarik retribusi. Namun, setiap kali ada pemeriksaan oleh pejabat Pemerintah Belanda, petugas piket jaga di pos itu tidak pernah ada. Maka, muncul sebutan Piket Nol. Di sebuah puncak bukit, terdapat titik tertinggi di jalur jalan ini yang dinamakan Piket Nol. Di sana ada sejumlah pondok bambu untuk beristirahat. Dari hutan wisata di atas bukit ini, tersaji pemandangan bentang alam kawasan Pantai Selatan dan Puncak Mahameru yang gagah di utar

a. Sayang kita lewat malam hari juga waktu itu belum didukung kamera yang memadai sehingga perjalanan kami teruskan cuman berhenti saat ada pemeriksaan polisi. Sesampainya di Lumajang Langsung berhenti di SMA3 Lumajang tuk menunggu Jendro menjemput kami setelah dateng mampirlah ke rumah jendro.

Jendro Tuan Rumah Lumajang

Singgah n Istirahat dirumah Jendro wes kaget liat rmh jendro yang ground levelnya bisa dibuat futsal..paginya ngobrol2,makan pecel lumajang,cari rencana jalan2 dilanjutkan kemana eh akhirnya jendro nawarin ke Ranu Pane dari sinilah perjalanan berlanjut setelah diberi beberapa info…karena anaknya ganjil jendro ngajak temennya yang bernama Randy usut punya usut eh dia sekarang anak dispro 08 sak kelas karo sando…Setelah packing2 langsung lanjut perjalaannya yukkkk..

alas pring

Dann berpelukan..

Perjalanan ke Ranu Pane

Gerbang pintu masuk

Setelah kurang lebih perjalanan 1 jam perjalanan ada kecelakaan yang bisa diatasi kopling randy putus untungae bawa peralatan bengkel lengkap jadi bisa diperbaiki akhirnya perjalanan lanjut memasuki kawasan taman nasional Bromo Tengger Semeru di tempat ini pemandangan sangat bagus untuk dibuat foto2 kebun2 selada…sambil melepas lelash kita bersantai sejenak..wes pokoke manteb….!

Sudah memasuki taman nasional bromo tengger semeru

Foto dunk………

Mendung berkabut

Foto lagi

Dann memfoto

Saat motor lagi mogok foto2

Berpanorama Alam

Setelah kurang lebih 2 jam kita sampai di Ranu Pane…Hmm tempatnya bagus!Jalan melewati hutan pegunungan Perhutani dan seterusnya memasuki kawasan kebun kentang penduduk. Ranu Pane sebuah perkampungan yg damai dan sejuk di ketinggian 2,300 mdpl, dgn latar belakang kerucut puncak Semeru. Di belakang desa ini, ditemui dua danau dgn airnya yg kehijau2an, danau Ranu Pane dan Danau Ranu Regulo. Desa Ranu Pane ini adalah pos awal pendakian ke puncak Semeru. Kendaraan angkutannya adalah Jeep pick up bak terbuka,dgn muatan sayur dan penumpangnya yg berdiri di didalam kerangkeng besi.di Ranu Pane juga tempat perhentian terahir bagi motor atau mobil yang ingin mendaki ke gunung semeru. Tapi kita hanya samapai sini karena memang cuaca semakin siang semakin berkabut jadi yah cuman bersantai sejenak menikmati pemandangan Ranu dan penduduk Tengger di sekitar Ranu Pane….Biasa disinilah sesi penting untuk foto2, ambil dokumentasi dan narsis…….dilihat foto2nya yoooooooo……

Tom Akrobatik

Merasakan kenikmatan

Dann Pose

One Group

Foto Bareng Lah…

Iki Low Yang Namae Randy

Kabut sudah mulai turun saatnya pulang

Photosesion Terakhir

Perjalanan ke Ranu Pane selesai samapai sini karena hari sudah sore dan mulai turun hujan. Saatnya menuju Home Base Jendro untuk prepare for next touring tommorow….Lanjut Part2 yoooo…

Silahkan berkunjung juga ke link ini jika mau paket travelnya https://suetoclub.wordpress.com/2013/11/27/t-boss-tour-and-travel-partner-promotion-packet-2013/ 🙂

Suetoclub


Salam wildlife from SUETO!

SUETO sendiri adalah singkatan dari Surabaya Extreme Touring Community yang pada tahun 2009. Silahkan join di Suetoclub melalui Facebook kami dan dapatkan info dan berita perjalanan menarik dari kami.


Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!