Hi Salam wild life! Posting kali ini hanya sebagai selingan saja agar kita menambah wawasan tentang legenda-legenda alam yang unik dari seluruh Indonesia mulai dari legenda adanya para gunung dulu deh di Indonesia dari sabang-merauke..nanti setahap demi setahap kita posting meskipun sudah banyak yang tahu tapi kita harap yang belum tahu juga punya keinginan untuk ingin tahu legenda-legenda di Indonesia 🙂

Yup mungkin di mulai dari Jawa Timur dulu gunung yang pernah saya daki. Baru kemudian gunung-gunung lainnya di Indonesia

Pada suatu ketika Arjuna bertapa di puncak sebuah gunung dengan sangat tekunnya, hingga berbulan – bulan. Karena ketekunannya hingga tubuhnya mengeluarkan sinar yang memiliki kekuatan yang sangat luar biasa. Karena perbawanya yang hebat jika burung berani terbang di atasnya pastilah jatuh tersungkur. Makhluk apapun tak berani mengganggu.

Begitu khusuknya Arjuna bersemedi hingga menimbulkan goro-goro di Kahyangan Suralaya, Kahyangan geger. Kawah condrodimuko mendidih menyemburkan muntahan lahar. Bumi bergoncang, Petir menggelegar di siang bolong, terjadi hujan salah musim hingga menimbulkan banjir, menyebarkan penyakit, orang yang sore sakit pagi mati, pagi sakit sore mati. Bahkan gunung tempatnya bertapa menjadi terangkat menjulang ke langit.

Para Dewa sangat kuatir, mereka berkumpul mengadakan sidang dipimpin oleh Batara Guru. “Ada apa gerangan yang terjadi di Marcapada , kakang Narada. Hingga Kahyangan menjadi geger” sabda Batara Guru, sebagai kata pembuka meskipun sebenarnya dia sudah mengetahui jawabannya.

Akhir dari Sidang Paripurna Para Dewa memutuskan bahwa hanya Batara Narada lah yang bakal sanggup menyelesaikan masalah. Seperti biasanya Bidadari cantikpun tak akan sanggup membangunkan tapa Arjuna. Batara Narada segera turun ke Marcapada, mencari titah yang menjadi sumber goro-goro. Sesaat ia terbang, ngiter-ngiter di angkasa.

Dilihatnya Arjuna sedang bertapa di puncak gunung. Bersabdalah Batara Narada “Cucuku Arjuna bangunlah dari tapamu, semua orang bahkan para Dewa akan menjadi celaka bila kau tak mau menghentikan tapa mu”. Arjuna mendengar panggilan tersebut, karena keangkuhannya jangankan bangun dari tapanya, justru dia malah semakin tekun. Dia berfikir bila dia tidak mau bangun pasti Dewa akan kebingungan dan akan menghadiahkan banyak senjata dan kesaktian.

Betara Narada gagal membangun kan tapa Arjuna, meskipun dia sudah menjanjikan berbagai kesaktian. Dengan bingung dan putus asa, segera terbang kembali ke Kahyangan. Sidang susulanpun segera di gelar untuk mencari cara bagaimana menggulingkan sang Arjuna dari tapanya.

Akhirnya diutuslah Batara Ismaya yang sudah menjelma menjadi Semar untuk membangunkan tapa Arjuna. Bersama dengan Togog berdua mereka segera bersemedi dimasing-masing sisi gunung tempat Arjuna bertapa. Berkat kesaktian mereka tubuh mereka berubah menjadi tinggi besar hingga melampaui puncak gunung. Lalu mereka mengeruk bagian bawahnya dan memotongnya. Mereka melemparkan puncak gunung itu ketempat lain.

Arjuna segera terbangun dari tapanya. Dan memperoleh nasehat dari Semar bahwa tindakannya itu tidak benar. Gunung tempat Arjuna bertapa itu diberi nama Gunung Arjuna. Potongan gunung yang di lempar diberi nama Gunung Wukir.

Punden Mahkutoromo

Gowa Naga Geni Tampuono

Candi Watu Kursi di Sepilar

Patung Eyang Semar

Lembah Kijang

Kesimpulan

Cerita tentang Gunung Arjuna ini disebut legenda, sebab Gunung Arjuna dan Gunung Wukir itu masih bisa kita lihat sampai sekarang. Gunung Arjuna terletak di sebelah utara kota Batu, sedangkan Gunung Wukir letaknya di sebelah tenggara kota Batu.
Perlu kita ingat bahwa kita sering lupa diri seperti Arjuna. Lebih-lebih kalau kita sedang bernasib baik. Kitacenderung menjadi sombong dan tinggi hati.
Dengan membaca legenda ini hendaknya selalu ingatbahwa kesombongan itu tidak baik, karena bisa merugikan diri kita dan orang lain. Hendaknya kita selalu rendah hati meskipun kita mempunyai keistimewaan tertentu.
Sumber :