Tag Archive: Twitter



GreenTravel1

Yup kali ini boleh dibilang memperdalam ilmu gimana sih jadi green traveler itu mungkin artikel yang saya kutip dari The-Travelist.com bisa memberi penjelasan secara umum kepada para newbie traveller

Sekarang ini udah banyak yang menggaungkan kata green, banyak hal yang diembel-embeli kata tersebut, hingga suatu hari kata itu akan tereduksi maknanya,” kata Ferzya mengawali diskusi Green Traveler di kawasan Candi Borobudur.

Tanggal 21 Oktober 2012 kemarin, Travelist yang diwakili oleh Editor in Chief kami, berkesempatan untuk menjadi pembicara dalam acara #SolarizingBorobudur yang diadakan oleh Greenpeace Indonesia. Rangkaian acara sejak tanggal 13 hingga hari sumpah pemuda itu dilaksanakan untuk mengkampanyekan penggunaan sumber daya listrik dengan menggunakan tenaga surya dan tenaga angin.

“Tapi apakah green traveler itu? apakah hanya dengan bersepeda lalu pergi kemana-mana disebut sebagai green traveler?,” lanjut wanita yang memakai kerudung abu-abu hari itu. Dia pun memulai diskusi dengan menerangkan tentang makna green traveler. Bahwa sebenarnya green traveler itu adalah respek dengan budaya setempat dan melakukan sesuatu untuk tempat dimana kita berjalan.

***

Menjadi green traveler bukanlah hal yang sulit, beberapa orang bahkan sudah melakukannya dengan tidak sadar. Green traveler sebenarnya bukan hanya menggunakan sepeda atau berjalan kaki, walaupun hal tersebut juga masuk dalam kategori. Tapi, lebih dari itu, penggunaan kendaraan lokal diyakini mampu menaikkan kesejahteraan penduduk, memberinya pendapatan ekonomi dan memberi kita kesempatan untuk mengenal orang lokal. Bukankah lonely planet, penuntun traveling terbaik adalah penduduk lokal?

Beberapa orang biasanya senang memanggul tas yang besar, berjalan kesana kemari dengan backpack-nya. Hal tersebut adalah wajar jika kita berpergian jauh, akan tetapi ada banyak hal yang harus dipertimbangkan. Salah satunya perhitungan barang yang harus dibawa, semakin selektif barang yang dibawa akan semakin baik. Selektif loh, artinya barang-barang yang dibawa harus bisa mengakomodasi (beberapa) kebutuhan kita dan seberapa penting barang itu harus dibawa. Hal ini ga hanya berguna untuk keringanan tas tapi juga untuk lingkungan. Misalnya, dengan membawa kain sarung/kain bali selembar kita sudah bisa memanfaatkannya sebagai handuk, selimut, syal, kerudung, rok, dan lainnya tergantung kreatifitas dan hebatnya kita hanya membutuhkan sedikit detergen untuk mencuci 🙂

Penggunaan plastik juga mulai dikurangi. Pernah hitung ga, berapa plastik yang kita hasilkan saat membeli logistik jalan-jalan? Pergi kesebuah mini market/warung kelontong, membeli air mineral, beberapa snack dan permen? Lalu ditambah dengan kantung plastik untuk mewadahinya. Berapa tuh?. Mulailah kita membeli sebuah tumblr/botol minuman yang dapat diisi ulang dan untuk perjalanan yang singkat, usahakan untuk membawa bekal dari rumah. Memang susah mengubah pola hidup yang terbiasa menggunakan plastik, tetapi apakah tidak bisa kita melakukan pola ini. Sulit diawal, aman diakhir.

Oke, lalu setelah semua persiapan ini dan tiba di tempat, mulailah melebur dengan lokal. Ikuti ritme mereka dengan baik, hormati kebudayaannya dan jangan menghakimi kegiatan yang kita tidak ketahui. Beberapa orang ada yang mencerca budaya penduduk Lamarera (NTT) yang membunuh paus, mengatakan bahwa itu tidak baik, tapi apakah mereka tahu makna dibaliknya? Cara yang dilakukan? Ini yang harus ditanamkan dalam diri saat berada disuatu tempat. Jangan sampai diri kita yang asing ini menganggap kebudayaan setempat menjadi ‘asing’. Tidak mau kan kita mengubah banyak tempat seperti Bali sekarang ini yang adat aslinya makin tergerus.

Know the impact and reduce it. Sebagai pejalan, informasi suatu tempat ataupun aktifitas yang akan dilakukan sebisa mungkin diketahui dengan baik. Bahwasanya kedatangan kita disuatu tempat ataupun kegiatan yang kita lakukan pasti memberikan dampak. Contohnya saja kegiatan snorkeling, melihat karang dan ikan yang lucu sering membuat diri tak sadar bahwa fin yang kita gunakan telah mematahkan karang lain, ups tapi itu benar terjadi. Apakah sebagai pejalan kita memikirkan hal-hal ini?

Banyak pejalan kini melakukan perjalanan karena pengaruh media. Beragam foto dibagikan secara gratis di Facebook, Twitter, Instagram, ataupun Path. Mulai berlomba-lomba datang kesuatu tempat dengan biaya yang murah. Sampai disana, lalu apa?. Apakah datang, foto-foto dan menyebarkannya pada media online itu saja? memperlihatkan bahwa tempat-tempat wisata di Indonesia itu indah? Lalu kita pergi, meninggalkan sampah, dan karena foto yang kita sebar menyebabkan lebih banyak orang yang meninggalkan sampah? Rasanya sudah tidak masanya lagi kita jalan-jalan untuk sekedar melihat suatu tempat. Lebih dari itu, kita datang untuk berbuat sesuatu. Salah satu caranya, menjadi volunteer sebuah acara yang baik. Buatlah alasan yang pasti mengapa kita harus datang ke suatu tempat, bukan sekedar jalan-jalan. Sulit? Baiklah, bagaimana jika setelah jalan-jalan, kita menulis tentang tempat tersebut dengan imbang dan tidak hanya kecantikannya, tapi ‘apa’ dibalik itu. Menulis yang imbang, juga berkontribusi.

Itulah Green Traveler.

Begitu banyak hal yang dapat dilakukan oleh pejalan dengan menjadi green traveler, jika belum maka inilah saatnya.

– See more at: http://the-travelist.com/index.php/solarizing-borobudur#sthash.DMg7CR9k.dpuf

Bisa di baca juga link ini https://suetoclub.wordpress.com/2011/10/30/mengembangkan-ecotourism-indonesia/


Salam Wildlife,  yah kali ini Sueto tim cuman menshare link-link perjalanan selama tahun 2012 ini semoga bermanfaat bagi pembaca.

Sekalian mengepost hasil foto fireworks 2013 di kota Sidoarjo..hihi

Selamat tahun baru 2013 semuanya . semoga semua harapan dan cita-cita di tahun 2013 terwujud . dan semoga di tahun 2013 jauh lebih baik lagi dari kemarin . Amin Amin yarobbalallamin . GBU all 😉

IMG_5704

IMG_5717

IMG_5719

IMG_5725

IMG_5727

IMG_5686

IMG_5689

Perjalanan Tak Terduga Jalan-Jalan ke Air Terjun Coban Pelangi Malang(Sueto)

GreenTour to Baluran Sebuah Tempat Mirip Afrika Kecil di Indonesia(Suetoclub)

Perjalanan Tahun Baru 2012 Sambil Berwisata Kuliner ke Burger Buto(Suetoclub)

Dieng Plateau Sebenarnya Belum Habis!(Suetoclub)

Sueto Tour Menjelajah Kabupaten Kulon Progo(Yogyakarta)Part1

Sueto Tour Menjelajah Kabupaten Kulon Progo(Yogyakarta)Part2 Habis

Indahnya Air Terjun Sri gethuk dan Eksotisme Gua Rancang Wonosari(By Gema Sueto)

Pantai Jonggring Saloko Malang Layaknya Seperti Pantai Kayangan

Perjalanan Sueto Tim to Sempu Gelombang 2

Touring Sueto Tim Community Surabaya-Bali-Lombok-Sumbawa


Salam wildlife!Tour kali ini memang hanya sebuah acara penutupan di tahun 2011 dan membuka lembar perjalanan baru di tahun 2012 tapi kali ini memang hanya tour penyambutan tahun baru saja karena memang cuaca sedang tidak memungkinkan untuk mengadakan tour jauh. Waktu malam tahun baru Sueto mengadakan event tahunan(tergantung cuaca)biasanya untuk menikmati keindahan kembang api tahun baru kota Batu Malang dari atas perbukitan bumiaji memang kebetulan teman sueto mempunyai persinggahan di Batu yang bisa digunakan untuk istirahat jadi perjalanan tengah malam paginya kita bisa istirahat jadi tidak terlalu capek karena memang tahun baru pasti ramai sekali jalanan.

Berangkat beranggotakan 5 orang 3 sepeda motor kami berangkat sekitar jam 9 malam dari Sidoarjo menuju Wonoayu itemani hujan deras  sampai melewati kota Mojosari terus arah Pacet…Di Pacet ini kami agak sedikit terhambat dengan arak-arakan anak muda alay seperti geng motor gitu..Karena kami memang lewat jalan pacet agak sedikit kemalaman jadi agak ramai tapi denagan keahlian tertentu kami dapat melewati gerombolan itu..Kemudian lewat pegunungan Cangar disini ditulis 30km arah Batu deketkan cuman jalannya lewat hutan jadi mengendarai motor atau mobil disini harus penuh skill dan mental yang mapan soalnya banyak pohon tumbang kadang-kadang terus tanjakan-tanjakan extreme yang licin karena Suetoclub didukung oleh pengalaman maka mudah saja jalanan dilewati…Hujan deras mulai jadi rintik-rintik kecil yang bakal sangat indah untuk menemani di malam pergantian tahun…Karena memang suhu cuaca memang benar-benar dingin akhirnya kamipun berhenti di post Bumiaji untuk menghangatkan badan, meminum segelas kopi dengan pemandangan indahnya mlalam hari kota Batu dari Bumiaji.

Selagi anak-anak makan, minum, update status bbm, twitter, facebook, whatsapps dan foursquare. Saya sempatkan untuk mengambil sebuah pemandangan dari bukit berikut fotonya.

Setelah pesta kembang api selesasi kami bersiap untuk turun bukit menuju persinggahan melewati BNS dan Jatim Park2 ternyata sudah sepi jalannya jadi bisa mulus ke persinggahan untuk beristirahat menyiapkan tenaga buat perjalanan besok paginya..Paginya terlihat cuaca masih sangat cerah bagus untuk jalan-jalan. Setelah sarapan dan persiapan kami ingin berangkat ke pantai selatan Malang melanjutkan misi menjelajah pantai selatan Malang sebenarnya pantai yang dituju adalah pantai Modangan tapi cuaca ternyata agak siangan sudah tidak mendukung kayaknya. Berangkat dari Batu melewati kota Malang keadaan waktu itu macet banget arah jalan utama akhirnya kami putuskan lewat belakang UIN tembus di pemberhentian pertama Kepanjen setelah dari Kepanjen hujan lagi-lagi jadi teman kita menemani perjalanan menuju ke selatan akhirnya sampai di daerah Donomulyo kelihatannya langit masih tidak bersahabat untuk mengijinkan kami melihat pantai akhirnya kita putuskan untuk memutar kembali lewat lewat waduk Karangkates/ir Sutami..Waktu perjalanan menuju waduk Karangkates ada spot yang bagus saat track menuruni bukit tempat ini bisa menjadi spot bagus untuk berfoto. Karena kondisi waktu itu hujan dan tidak memungkinkan untuk mengambil foto akhirnya kita lewati…

Terus turun kebawah sampai ke bendungan hujan pun semakin deras mau berhenti diwadukkok sudah kadung basah semua akhirnya kami teruskan balik melewati Kepanjen istirahat makan bakso sejenak kemudian sampai kota Malang langsung berwisata kuliner ke Burger Buto!

Kalau pernah makan burger yang besar yang satu ini memang layak dicoba. Nah, di Malang ada sebuah restoran di Jalan Sarangan No. 27 Malang yang menyajikan burger dari keluarga Buto alias Raksasa. Hmm, burger yang bisa dicicipi disini pastinya fresh from the oven, karena roti dan dagingnya diproduksi sendiri oleh rumah makan ini. Yang Istimewa adalah ukurannya yang Luar Biasa Besar, ada tiga pilihan ukuran yang bisa anda pilih, Burger Buto dengan diameter 17cm, ada Buto Long dengan panjang 40cm dan satu lagi yang tidak kalah ekstrim adalah Buto Keceng, dengan lebar yang tidak terlalu besar,cocok dengan lebar mulut kita, dengan panjang 60cm..Wah sekali kelihatannya.

Disana juga ada burger jumbo ukuran kepala orang yang dikenal dengan nama Burger Buto Ijo di Kedai 27, Jalan Sarangan, Malang.Kota Malang sebagai tujuan wisata terbaik 2011 memang banyak menjual wisata kuliner yang unik.

Melihat bentuknya seperti ukuran loyang kue cake pandan wangi diameter sekitar 30 centimeter. Karena namanya Burger Buto Ijo, maka bahan roti dalamnya juga berwarna hijau disesuaikan dengan nama burgernya. Di bagian tengah roti berbentuk lobang seperti kue cake disesuaikan dengan cetakan rotinya. Isi lapisan dalamnya sama dengan burger kebanyakan yaitu berisi daun selada, tomat, timun, mayoinase, daging  burger, dan keju.

Ukurannya cukup untuk dimakan  empat atau lima orang, dan pemesan yang makan di kedai tersebut otomatis disediakan piring kecil dan garpu untuk empat orang. Harga tidak mahal cukup Rp 27.500 bisa dimakan empat orang sehingga jatuhnya harga per orang hanya sekitar Rp 7.000. Ditambah telur harga burger buto ijo menjadi Rp 35.000.

Rasanya seperti burger biasa terasa gurih keju, manis saos tomat dan pedas cabe, isinya seperti kebanyakan campuran rasa saos tomat, keju dan daging sapi burger. Meski roti burgernya ukuran besar isinya perlengkapan burgernya cukup mengelilingi isi roti.

Jenis burger yang dijual  ukuran  lainnya adalah burger long bentuknya lebar dan panjang harga Rp 11.500; burger keceng ukuran rotinya kecil panjang kayak ular harga Rp 11.500; dan burger buto ukuran bundar sedang sebesar piring kecil harga Rp 10.000.

Semua jenis burger isinya sama jenisnya hanya burger keceng isinya daging cincang karena terlalu besar kalau diisi lapisan daging burger yang berbentuk bulat. Semua roti diproduksi sendiri karena ukuran rotinya spesial tidak memungkinkan diproduksi pabrik roti lain.

Kedai yang terletak di pojokan jalan ini sengaja diberi nama Kedai 27 karena lokasi kedainya bernomor rumah 27 di  Jalan Sarangan, Malang. Kedai 27 telah beroperasi di Malang selama sembilan tahun tetapi menu burger buto ijo ukuran jumbo baru terinovasi empat tahun terakhir.

Jam operasional buka kedainya mulai pukul 11.00 WIB sampai 21.00 WIB. Tetapi khusus menu burger jumbo buto ijo selalu cepat habis. Pada hari libur menu tersebut pada pukul 16.00 WIB sering sudah habis. Penulis juga mengalami kehabisan burger buto ijo ketika pesan untuk dibawa pulang.

Menu lain di kedai ini  ada bermacam-macam nasi bakar dengan lauk unik seperti kikil sapi seharga Rp 10.000, ceker ayam hanya Rp 6.000, dan nasi bakar tempe tahu penyet hanya Rp 5.000 sangat cocok buat kantong mahasiwa di kota pelajar ini. Menu lain yang sempat kami coba adalah bebek goreng resep ibu sama ayam gorengnya juga harganya di kisaran Rp12.000-an.

Kebanyakan pengunjungnya anak muda yang suka nongkrong. Banyak remaja yang sengaja merayakan ulang tahun di tempat ini. Kapasitas kursi sekitar  80 orang. Kursi kayu dan meja persegi disusun berdempetan sehingga terlihat suasana ruangan sesak kalau ramai pengunjung. Waktu kami kesana kebetulan lagi hujan jadi suasana di kedai burger agak renggang tidak seramai biasanya karena banyak orang yang memesan dibawa pulang yang paling sering dibawa pulang biasanya burger keceng karena pembungkusnya mirip pembungkus lampu neon jadi terlihat unik dan burger buto spesial.

Kalau lagi ramai pemesanan di kedai burger 27 ini bisa sampai setengah jam tapi waktu itu kita lagi sibuk foto-foto jadi gak kerasa..Untuk rasa tidak terlalu eneg dan membosankan karena memang isinya bakal sedikit berbeda dengan burger pada umunya. Tapi yang pastinya kita rasakan adalah murah dan kalau mau makan kenyang ya di burger buto. So tunggu perjalanan-perjalanan kuliner Sueto berikutnya.

Info mengenai Burger Buto :

Location
Hours
Tue – Thu: 11:30 21:00
Fri: 00:30 21:30
Sat – Sun: 11:30 21:00
About
Burger Buto kedai 27
Description
Burger Buto : burger dengan diameter 17cm:Rp.10.000,-
Burger Long : burger dengan panjang 40cm:Rp.11.500,-
Burger Keceng : burger dengan diameter 60cm:Rp.13.000,-
Parking
Car park
Email
burgerbuto@yahoo.com
Phone
Website
Facebook : Burger Buto
Twitter : Burgerbuto

Istilah netizen adalah portmanteau dari internet kata dalam bahasa Inggris dan warga negara. Hal ini didefinisikan sebagai suatu entitas atau orang secara aktif terlibat dalamkomunitas online dan pengguna internet, terutama satu avid. Istilah ini juga dapat menyiratkan minat dalam meningkatkan internet, khususnya yang terkait dengan membuka akses dan kebebasan berbicara. Netizens juga sering disebut sebagai cybercitizens, yang memiliki arti yang sama. Istilah ini diciptakan oleh Michael Hauben.

Kendati sudah delapan tahun menempel ketat dalam dunia online sejak pakar komputer Michael Hauben memperkenalkannya dalam sebuah artikel pada 1992, netizen masih terdengar asing pada sebagian telinga pengakrab dunia maya.

Dalam artikelnya berjudul “The Net and Netizens: The Impact the Net Has on People’s Lives”, Hauben yang saat itu masih berumur 17 tahun mengartikan netizensebagai “Orang-orang online yang aktif dan memberikan kontribusi terhadap perkembangan Net. Orang-orang ini memahami nilai pekerjaan kolektif dan komunal aspek komunikasi publik.”

Ringkasnya netizen adalah pengguna Internet yang aktif terlibat dalam komunitas online seperti email, online chat, blog, jejaring sosial, mesin pencari dan games online atau Mereka yang menghabiskan waktu 24-jam-nya, dengan terus berjuang tetap Connect! di dunia online lewat teknologi Internet dan mobile Internet.

Teknologi informasi yang terus berkembang –diantaranya yang paling mutakhir adalah keluarnya produk komputer tablet dan ponsel pintar– kian mempermudah hidup manusia sehingga berselancar di dunia maya pun bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja.

Kelompok yang paling hirau dengan perkembangan teknologi informasi ini adalah netizen itu. Kini mereka semakin aktif, terlebih setelah munculnya gadget-gadget terbaru berkualitas jaringan tinggi (3G dan 4G) seperti BlackBerry.

Gaya hidup sosial masyarakat para Netizen semakin mengalami transformasi yang menjadi-jadi, akibat berbagai macam tren sosial yang terus berdatangan lewat situs-situs jejaring sosial. Terlebih lagi setelah Mark Zuckerberg dan rekannya membuat situs jejaring sosial terpopuler di dunia, Facebook. Hampir setiap orang di Indonesia mempunyai akun Facebook. Dan itu secara tak langsung mengubah mereka menjadi netizen. Contoh lain bisa dari twitter, blog, web, Linkedin, Google+ dll…

Bagi pemasar, kekuatan para Netizen tentunya dapat dijadikan sebagai peluang maupun tantangan tersendiri. Di saat mereka menjadi influencer di komunitas mereka masing-masing, apa yang mereka post di blog, share di Facebook, broadcast lewat BBM atau tweet di Twitter, dapat mempengaruhi dan membentuk opini jutaan orang. Di lain pihak, Netizen bisa menjadi “teroris” bagi pemasar dan suara mereka tidak mudah untuk “dikendalikan.”

Dinamisnya teknologi Internet dan sebegitu royalnya orang Indonesia dalam mengkonsumsi barang sosial media saat ini, menjadi dasar kami di MarkPlus Insight bersama Majalah Marketeers untuk mengkaji dan meneliti perilaku para pengguna Internet di Indonesia.

Tujuannya adalah untuk mendapatkan berbagai data dan informasi terkait aspirasi, kecemasan, dan hasrat penduduk dunia online ini. Melalui riset ini kami ingin mendapatkan gambaran yang komprehensif tentang kebiasaan dan perilaku mereka dalam berinteraksi dan menggunakan internet.
Metodologi Riset “Netizen Indonesia”

Kajian yang dilakukan oleh MarkPlus Insight mengenai pengguna Internet di Indonesia ini dilakukan dengan menggunakan metode yang komprehensif mulai dari riset sekunder dan riset primer.

Riset primer menggunakan dua pendekatan. Pertama, pendekatan kualitatif melalui focus group discussion (FGD) sebanyak 4 grup, yang terdiri dari anak sekolah (SMA), anak kuliah dan baru kerja, pegiat dan influencer social media, serta pengguna e-commerce.

Kedua, melalui pendekatan riset kuantitatif, dalam hal ini, survei terhadap 1,500 responden (margin of error 2,58 % dengan confidence interval 95 %) yang tersebar di 8 kota besar Indonesia yaitu Medan, Palembang, Jabodetabek, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, dan Makassar.

Untuk survei kuantitatif, responden harus memenuhi kriteria yang telah ditetapkan yaitu mereka saat ini adalah pengguna Internet dan mobile internet, berumur 15 – 64 tahun, dengan pengeluaran keluarga minimal Rp. 1,750,000. Teknik sampling yang digunakan dalan survei ini menggunakan metode multi stage random sampling, sedangkan pemilihan responden dalam satu rumah dilakukan dengan menggunakan metode kish grid. Proses wawancara terhadap responden dilakukan pada bulan September 2010.
Dari sekian banyak temuan riset Netizen, paling tidak ada sembilan temuan menarik yang bisa dijadikan panduan oleh pemasar dalam memahami pengguna Internet di Indonesia secara lebih mendalam. Berikut beberapa temuannya:

Satu dari Tiga anggota keluarga adalah pengguna Internet

– Delapan dari sepuluh orang melakukan akses melalui mobile Internet
– Para Netizen menghabiskan waktu selama rata-rata tiga hingga lima jam untuk akses Internet
– Pengguna Internet rata-rata memiliki lebih dari 1 gadget
– Media konvensional bukan lagi menjadi referensi utama pengguna Internet
– Enam persen pengguna Internet pernah melakukan transaksi online
– Sembilan dari sepuluh pengguna Internet memiliki akun Facebook dan 1 dari 5 pengguna Internet memiliki akun Twitter
– Dalam satu bulan rata-rata Netizen menghabiskan 50 – 150 ribu untuk akses Internet

Hasil riset ini, menunjukkan bahwa masyarakat pengguna internet atau netizen di Indoensia terus berkembang. Bahkan didunia menempati ranking kedua dengan jumlah sekitar 30 juta orang. Yang menarik adalah 6%  atau sekitar 1,8 juta  selalu melakukan transaksi secara online.

Vivanews memberitakan  bahwa menurut laporan terbaru dari Nielsen, terjadi tren pertumbuhan belanja online di kalangan pengguna internet di Indonesia. Pada hasil riset bertajuk Global Online Shopping Report, 80 persen pengguna internet di Indonesia berencana untuk melakukan belanja online dalam enam bulan ke depan.

“Bila disandingkan dengan data dari riset yang sama, 68 persen dari responden mengaku pernah melakukan belanja online di masa lalu, sehingga akan ada peningkatan jumlah persentase orang yang belanja online di Indonesia,” ujar Catherine Eddy, Executive Director Consumer Research Indonesia, Nielsen, di kantornya, gedung Mayapada Tower Jakarta, Rabu 14 Juli.

Dari riset yang dilakukan PT Nielsen Company of Indonesia terhadap 500 responden di berbagai kota di Indonesia itu memperlihatkan meningkatnya kepercayaan masyarakat dalam melakukan transaksi secara online. Kondisi ini juga menunjukkan peningkatan penghargaan masyarakat terhadap hak cipta karya orang lain.
Produk yang paling banyak diminati masyarakat Indonesia adalah  buku kemudian pakaian, sepatu atau asesoris sebagai pilihan kedua. Sedangkan pilihan ketiga hingga ke enam adalah pembelian tiket pesawat atau reservasi, barang-barang elektronik, hardware komputer, serta software komputer.
Menyangkut cara pembayaran, pengguna internet di Indonesia lebih banyak menggunakan paypal, diikuti kartu debit, transfer bank, kartu kredit, dan transfer uang. Banyaknya kasus pembobolan kartu kredit di internet menyebabkan banyak konsumen yang takut menggunakannya sebagai metode pembayaran transaksi online.
Kenyataan ini memberikan signyal kepada kita semua, bahwa kedepan kecenderungan pola pembelian masyarakat akan banyak beralih kepada  pola pembelian online. Selain itu internet akan menjadi referensi utama pasar dalam memilih produk.  Maka dari itu sudah selayaknya para marketer menjadikan media internet sebagai startegy pemasaran produknya.
Selain itu bagi sebagian masyarakat yang awam dengan internet harus mulai belajar dan mendalaminya, karena begitu besar pasar internet dan begitu banyak uang di internet. Lihat saja kekakayaan pemilik google, pemilik yahoo, pemilik facebook dll.
Netizen Bagi Kaum Muda

Para pemasar juga mesti mengetahui komposisi netizen yang ternyata didominasi dua lapis utama pengguna, yaitu anak muda dan perempuan. Penelitian Marketeers menunjukkan, sebagian besar netizen adalah anak muda. Kelompok ini paling aktif mengakses situs jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter, sementara perempuan menjadi pengguna Internet yang sangat konsumtif.

Mengenai hal ini, Hermawan Kartajaya(pakar pemasaran dan juga Presiden MarkPlus & Co) mencoba mengkonfirmasikan kepada seorang perempuan yang kebetulan berada di satu forum dengannya pekan lalu. Perempuan itu adalah Olga Lydia yang juga artis.

Kepada Olga, Hermawan menanyakan kebiasaan perempuan ketika sedang marah atau stres. “Kalau aku biasanya makan coklat dan shopping (belanja) habis-habisan di mal sampai kartu kredit mendekati limit,” jawab pembawa acara televisi ini. Jawaban Olga ini berkorelasi dengan asumsi perempuan itu konsumtif, dan tentu ini menjadi peluang para pemasar di Internet.

Hermawan bahkan yakin perempuan adalah pasar Indonesia masa datang dan perusahaan dituntut untuk mendekati mereka. Salah satu media mendekatinya ya Internet, apalagi pertumbuhan pengguna Internet di Indonesia begitu pesat.  Bayangkan, setidaknya ada 12 operator penyedia layanan jaringan ponsel dan mereka ini sebagian besar adalah juga pengakses Internet, diantaranya lewat ponsel pintar.

Mengutip Marketeers, mereka menggunakan ponsel untuk mengupdate statusnya di jejaring sosial. Mereka lebih banyak menggunakan Internet untuk berjejaring sosial, ketimbang email.  Ini fenomena menarik bagi pemasar, apalagi Indonesia merupakan pengguna Facebook terbesar kedua di dunia. Tak tanggung-tanggung, 27 juta akun Facebook ada di Indonesia.

Indonesia’s Most Favorite Netizen Brand
Karakter netizen yang “liquid” dan horizontal menuntut pemasar tidak cukup hanya menggunakan strategi pemasaran yang konvensional. Dibutuhkan pula langkah New Wave untuk bisa “Connect!” dengan mereka. Kalau selama ini pemasar lebih banyak membidik mereka dari kejauhan, maka kinidi era New Wave, brand Anda harus hadir dan hidup sejajar bersama mereka. Karakter brand di era New Wave harus bisa selalu terkoneksi dengan komunitasnya dimanapun mereka berada.

Profil Netizen yang tidak monolitik memberikan peluang kepada pemasar melakukan identifikasi kira-kira tipe Netizen mana yang paling cocok dengan karakter brand atau perusahaan. Pemasar pun harus bisa

menentukan strategi pemasaran apa yang paling tepat untuk mendekati mereka agar brand atau perusahaan bisa diterima secara horisontal. Hadirnya social media, seperti Faceebook dan Twitter membuat dunia semakin berisik akibat kicauan para Netizen, karena itu para pemasar memerlukan indera keenam untuk bisa menangkap hasrat dan kegelisahan mereka. Lalu apa yang harus dilakukan oleh pemasar? Gali dan pahami mereka terus.

Sebagaimana yang sudah sering dibahas oleh Marketeers, Di dunia marketing, membaca kegelisahan, hasrat dan impian konsumen kita adalah sangat penting. Kenapa? Karena anxieties dan desires dari konsumen adalah sumber pengetahuan nomor satu untuk inovasi! Kegelisahan, hasrat, dan impian tersebut susah keluar dari mulut konsumen langsung.
Anda hanya dapat membacanya dari gerak-gerik dan perilaku mereka.

Untungnya kita telah tiba di zaman New Wave. Dengan teknologi Internet Web 2.0 yang didukung oleh kekuatan social media, insight dari konsumen semakin mudah ditangkap! Dan canggihnya, di dunia online, insight tersebut keluar langsung dari kicauannya konsumen yang beredar di blog, di Twitter, di status Facebook mereka. Kesemuanya dapat dilacak oleh Anda, dan juga tentunya kompetitor Anda.

Dunia Internet adalah ibarat sumur yang penuh dengan anxieties dan desires para Netizen. Pemasar dapat menggali dan menimba insight yang kaya, lewat jalan yang low budget tapi high impact. Di dalam riset Netizen di Indonesia ini, selain menggali attitude & behavior dan profiling dari para Netizen, kami juga mencari beberapa brand yang selama ini merupakan brand pilihan para Netizen. Dengan jumlah total 45 brand di 45 kategori, para brand yang menjadi pilihan nomor satu oleh para Netizen ini adalah brand yang mengerti.

Berdasarkan hasil Survei Netizen tahun ini, MarkPlus Insight berhasil menemukan 32 brand pilihan Netizen Indonesia. Riset kuantitatif dilakukan terhadap 2161 pengguna Internet berusia 15 – 64 tahun yang berasal dari kelas sosial A, B, dan C (memiliki pengeluaran rutin keluarga sedikitnya Rp 1 juta) dan tersebar di sebelas kota di Indonesia (Jakarta, Bodetabek, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Palembang, Pekanbaru, Denpasar, Banjarmasin, dan Makassar). Pengumpulan data dilakukan dengan metode face to face interview dengan metode pengambilan sampel multi-stage random sampling.

Adapun kategori brand meliputi:

Operator Seluler, Laptop, Tablet PC, Monitor Komputer, Kamera, Game Console, TV, Home Theatre, Kulkas, Penyejuk Ruangan, Mesin Cuci, Mobil, Motor,Audio Mobil, Kartu Kredit, Stasiun Televisi, Majalah, Tabloid, Koran (Wilayah Jakarta)
,Radio (Wilayah Jakarta),Portal Berita, Kopi Instan, Minuman Ringan, Multivitamin, Asuransi Jiwa/Kesehatan, Taksi (wilayah Jakarta), Handphone, Asuransi Kendaraan, Logistik, Maskapai Penerbangan

Untuk menjadi Netizen yang mandiri dan positifi, kita perlu menguasai teknologi, bukan dikuasai teknologi. Untuk bersaing dan menjadi bagian dari masyarakat dunia (world society) kita perlu berkomunikasi. Globalisasi tak dapat dilawan, yang ada adalah mempersiapkan diri. Masuknya ekspatriat sebagai sumberdaya manusia dan produk-produk asing ke dalam negeri adalah bagian dari globalisasi. Mau tidak mau, baik sumberdaya manusia Indonesia maupun produk Indonesia harus mampu bersaing secara global, dan meminjam istilah Friedman, secara datar (flat). Penguasaan teknologi adalah jalan utamanya.

Teknologi Informasi dan Komunikasi menjadi sangat penting dalam merajut keunggulan global dari negara-bangsa. Tak hanya  berpatokan PDB. Tapi juga kita mencoba menyelamatkan generasi yang akan datang dari konsumerisme sejati dan selalu menjadi tempat melempar produk, sebagai pasar dan dilihat bagai potongan kue Tart yang besar dan dibagi-bagi oleh negara maju. Kita akan lihat, dengan penerapan visi teknologi dan merangkul netizen, merupakan fondasi yang jelas bagi bangsa ini untuk bangkit dan maju. Di luar negeri, media sebagai pilar kelima sudah berubah menjadi media (sosial). Revolusi twitter di Moldova salah satunya. atau kemenangan Obama yang memanfaatkan Facebook dan Twitter. Juga Kasus Iran, Libya dan Timur Tengah yang juga secara independen, masyarakat membuat gerakan sosial via jejaring sosial guna memantapkan langkah menuju perubahan.

Kemandirian bangsa adalah masa depan dan tak ada masa depan bagi negeri ini. Tanpa kemandirian di bidang teknologi informasi dan komunikasi, Indonesia akan selalu menjadi konsumen dan tak pernah memperoleh kembali kewibawaan di kancah internasional apabila tak ada faktor penyeimbang sekaligus pembeda antara Indonesia dengan negara lain yang –maaf sebenarnya kecil jika dibandingkan Indonesia. Kepemimpinan yang efektif, konsistensi kepada kemandirian dan entah apa namanya Visi 2020 ataupun 2045 (100 tahun Indonesia merdeka) silakan, asal pemimpin tak mau ditekan oleh pemimpin bangsa lain dan mengubah “jalan hidup” bangsa ini yang sudah dalam goresan darah harus ditentukan sendiri, adalah syarat mutlak.

Jika demikian, seharusnya, dalam 20 tahun kedepan, sekali lagi jika arahnya benar, negara lain bagi Indonesia adalah benar-benar kecil baik dari sisi demografis maupun sisi politis. Bukan ancaman apa-apa bagi bangsa besar ini. Nantikan episode Sriwijaya dan Majapahit dalam belasan tahun kedepan. Waktu yang tak begitu lama, kawan!


Para penggemar iPhone, atau siapa pun yang menginginkan cemilan tak biasa, bisa menikmati versi penganan dari gadget keluaran Apple itu di kafe Green Gables.

Kumiko Kudo, 44, pemilik kafe, mulai menjual smartphone ikonik tersebut semenjak seorang pelanggan memintanya untuk membuat kue kering iPod Touch untuk ultahnya.
Si pelanggan salah sangka, mengira kue itu berbentuk iPhone. Tetapi ia sudah kadung senang lalu menyebar berita tentang kafe Green Gables lewat Twitter.

Menurut Asahi, Kudo pernah diundang untuk bertemu Presiden Softbank Masayoshi Son dan memberinya sepotong kue kering iPhone. Teleco Softbank adalah distributor iPhone di Jepang, dan Son adalah salah satu wirausaha terkemuka di Jepang. Son juga sudah
berkomentar lewat akun Twitternya tentang betapa dia sangat menginginkan sepotong kue iPhone. Dia lalu menulis lagi, “Saya sangat bahagia. Saya tidak tega memakannya.”

Dalam sehari, Kudo hanya memproduksi 20 kue iPhone. Per kue dijual seharga ¥2,730 atau Rp 290 ribu. Kudo juga sudah pernah mencoba membuat kue iPad, tapi, “kuenya jadi terlalu besar, berat, dan sukar dibuat.”

Sama seperti aslinya, hanya kue iPhone ini tidak memiliki portal USB.

Green Gables — Maezuhigashi 88-4, Tokumei, Aizumi, Itano, Tokushima. tel.+81 88 692 0256


Mobiado-CPT002-Aston-Martin-Concept-Phone

 

WARWICKSHIRE, KOMPAS.com – Produsen mobil premium, kini  cenderung memproduksi perlengkapan atau gadjet eksklusif buat  penggemarnya. Salah satunya adalah Aston Martin dari Inggris. Perusahaan mobil ini bekerjasama dengan pabrik telepon genggam (hape) mewah asal Kanada, Mobiado untuk membuat “handset” khusus. Kehebatan hape ini: tidak hanya mewah juga canggih. Ciri khasnya, transparan dan direncanakan akan diluncurkan Mei mendatang.

Smartphone dengan desain futuristik ini diberi kode produk CPT002 Aston Martin Concept Phone. Kehebatannya, menggunakan layar sentuh kapasitif dari kristal safir transparan. Untuk mendapatkan penampilan seperti init, Mobiado harus menyertakan langsung baterai, komponen elektronik dan kartu SIM ke dalam hape.

Saat tidak digunakan, hape  dengan sistem operasi Android hanya memperlihatkan logo Aston Martin dan Mobiado, indikator baterai dan kekuatan sinyal provider yang berada di bagian atas. Sedangkan di bagian bawah, berupa titik-titik, mirip pada iPhone, adalah inidkator  untuk memberi tahu bahwa hape ini siap difungsikan (standby).

Keyless
Fitur atau kemampuan menarik dari CPT002 Concept Phone ini, bisa disatukan dengan komputer mobil (Aston Martin tentunya). Karena itu pula, hape pintar ini bisa berfungsi sebagai kunci, sama dengan fitur keyless yang banyak ditawarkan produsen mobil sekarang ini. Tepatnya, untuk membuka pintu, tak perlu repot mencolokkan anak kunci ke lubangnya.

Tanpa perlu mengeluarkannya dari kantung, dan bila pemiliknya dekat dengan mobil, bisa dibuka secara otomatis (hanya menarik pintu). Setelah itu, hape ini juga akan terhubung langsung ke layar informasi mobil.

Lantaran menggunakan sistem operasi Android, hape  ini juga bisa digunakan sebagai GPS yang langsung memperlihatkan lokasi mobil. Fitur jejaring sosial pada hape ini adalah kemampuan mengatur kamera yang disatukan dengan kendaraan, secara periodik membuat foto dan video. Juga bisa memberikan informasi tentang kota yang dilewati dan selanjutnya bisa diunggah ke Twitter dan FaceBook.

Kemampuan menarik lain, setelah diintegrasikan dengan komputer mobil adalah  kinerja akselerometer yang dinilai inovatif. Pasalnya, bila terjadi kecelakaan, akselerometer hape ikut mengoperasikan sistem keamanan pada untuk bekerja lebih efektif. Misalnya, memerintahkan kantung pengaman atau udara bekerja secara berurutan.

Hal yang sama juga diaktifkan untuk sabuk pengaman. Waktu bekerja dan tingkat kekencangan sabuk pengaman menahan tubuh pengemud diatur secara bertahap atau sesuai dengan kecepatahn mobil. Dikabarkan pula, seluruh model Aston Martin, bisa dikawinkan dengan hape mewah dan pintar ini.